4 Karyawan Pekerja Jalan Moskona Bintuni ditembak, Jubir JDP: Pentingnya Jalan Damai melalui Dialog Menyudahi Konflik di Papua
Manokwari, papuaspiritnews.com-Jaringan Damai Papua (JDP) menyesalkan terjadinya peristiwa dugaan penembakan yang menimpa sekitar 12 hingga 16 orang karyawan pekerja proyek jalan raya Moskona Utara ke Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat pada Kamis, 29/9 sekitar pukul 18:20 wit.
Peristiwa tersebut diduga menyebabkan 4 (empat) orang diantaranya meninggal dunia, dan beberapa lainnya mengalami luka bacokan dan selebihnya mengalami trauma psikis.
Juru bicara JDP, Yan Christian Warinussy meminta perhatian para terduga pelaku penembakan agar tidak terus meningkatkan perbuatannya hingga menyasar rakyat sipil di wilayah Moskona hingga ke wilayah Maybat dan sekitarnya.
“Kami menyerukan kepada Bupati Teluk Bintuni dan Bupati Maybrat untuk bersama-sama memastikan adanya perlindungan bagi warga sipil di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni maupun Kabupaten Maybrat”,harap Jubir YDP, Yan C Warinussy dalam pres rilis yang diterima papuaspiritnews.com Jumat, (30_9/2022)
Yan C Warinussy pegiat HAM di tanah Papua ini berharap agar kedua Bupati Teluk Bintuni dan Maybrat dapat membangun komunikasi yang hangat dengan Panglima Kodam XVIII Kasuari dan jajarannya serta Kapolda Papua dan jajarannya agar memberi akses yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat sipil di dekat lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Khusunya akses pelayan kesehatan dan perlindungan sosial serta perlindungan hukum dan JDP mendukung dilakukannya langkah penegakan hukum oleh aparat penegak hukum terhadap siapapun yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“JDP menyerukan para pihak yang terus terlibat konflik, termasuk TPNPB untuk dapat secara bijak mempertimbangkan pentingnya dicari jalan damai melalui dialog guna menyudahi konflik politik dan keamanan yang senantiasa mendatangkan kerugiaan bagi warga masyarakat di seluruh Tanah Papua dan juga menyerukan agar Panglima TNI dan Kapolri melalui Panglima Kodam XVIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat dapat mempertimbangkan digunakannya langkah operasi keamanan tanpa menyasar pemukiman warga sipil dan atau warga sipil di wilayah Moskona Utara hingga ke wilayah Moskona Barat”,tutupnya. (ES)
Manokwari, papuaspiritnews.com-Jaringan Damai Papua (JDP) menyesalkan terjadinya peristiwa dugaan penembakan yang menimpa sekitar 12 hingga 16 orang karyawan pekerja proyek jalan raya Moskona Utara ke Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Provinsi Papua Barat pada Kamis, 29/9 sekitar pukul 18:20 wit.
Peristiwa tersebut diduga menyebabkan 4 (empat) orang diantaranya meninggal dunia, dan beberapa lainnya mengalami luka bacokan dan selebihnya mengalami trauma psikis.
Juru bicara JDP, Yan Christian Warinussy meminta perhatian para terduga pelaku penembakan agar tidak terus meningkatkan perbuatannya hingga menyadari rakyat sipil di wilayah Moskona hingga ke wilayah Maybat dan sekitarnya.
“Kami menyerukan kepada Bupati Teluk Bintuni dan Bupati Maybrat untuk bersama-sama memastikan adanya perlindungan bagi warga sipil di wilayah Kabupaten Teluk Bintuni maupun Kabupaten Maybrat”,harap Jubir YDP, Yan C Warinussy dalam pres rilis yang diterima papuaspiritnews.com Jumat, (30_9/2022)
Yan C Warinussy pegiat HAM di tanah Papua ini berharap agar kedua Bupati Teluk Bintuni dan Maybrat dapat membangun komunikasi yang hangat dengan Panglima Kodam XVIII Kasuari dan jajarannya serta Kapolda Papua dan jajarannya agar memberi akses yang seluas-luasnya bagi warga masyarakat sipil di dekat lokasi Tempat Kejadian Perkara (TKP).
Khusunya akses pelayan kesehatan dan perlindungan sosial serta perlindungan hukum dan JDP mendukung dilakukannya langkah penegakan hukum oleh aparat penegak hukum terhadap siapapun yang terlibat dalam peristiwa tersebut.
“JDP menyerukan para pihak yang terus terlibat konflik, termasuk TPNPB untuk dapat secara bijak mempertimbangkan pentingnya dicari jalan damai melalui dialog guna menyudahi konflik politik dan keamanan yang senantiasa mendatangkan kerugiaan bagi warga masyarakat di seluruh Tanah Papua dan juga menyerukan agar Panglima TNI dan Kapolri melalui Panglima Kodam XVIII Kasuari dan Kapolda Papua Barat dapat mempertimbangkan digunakannya langkah operasi keamanan tanpa menyasar pemukiman warga sipil dan atau warga sipil di wilayah Moskona Utara hingga ke wilayah Moskona Barat”,tutupnya. (ES)