Bantah Pernyataan Penjabat Bupati Maybrat “Pilkada Paling Buruk di Indonesia kita temukan di Maybrat”
KUMURKEK, PAPUASPIRITNEWS.com-Kordinator Agustinus Tenau-Marthen Howay (AMAN) Distrik Mare, Benediktus Bame bantah pernyataan Penjabat Bupati Maybrat bahwa Pilkada Paling Buruk di Indonesia kita temukan di Maybrat.
“Inikan seolah-olah tidur lagi Mimpin atau buta melihat jalannya Demokrasi di Maybrat sungguh Amat Kacau. Kami menduga Penjabat Bupati mendukung salah satu Paslon tertentu akhirnya buta melihat Jalannya Demokrasi di Maybrat sampai terjadi kekerasan (pembunuhan)”,ujar Benediktus Bame kepada media ini Selasa, (3/12/2024).
Dirinya merasa bahwa Demokrasi di Maybrat kali ini sangat amat kacau karena semua Intervensi kelompok Plat Merah. Pak Penjabat Bupati sebenarnya baru bangun tidur atau lagi mimpi, Penjabat Bupati buta melihat Hak Masyarakat Yumases yang tidak tersalurkan alias tidak ikut pencoblosan karena di Intimidasi, Teror dan usir dari pendukung Paslon Nomor 3 terhadap Pendukung Nomor 1 dan 2.
“Kejadian pembacokan dari kubu Musa untuk Kubunya Korza di Aitinyo. Inikah yang kita harapkan di Maybrat?, kalau Pak PJ Bupati tidak melihat boleh temui saya di Mare untuk berikan semua data kejadian”,pintanya.
Dia mengatakan jangan karena sarat kepentingan PJ Bupati lupa control akhirnya bicara seolah tutup mata atas semua peristiwa yang terjadi di seluruh TPS di Maybrat.
“Kalau kita main kekerasan Maybrat ini bisa terjadi pertumpahan dara, bukan ini yang kita harapkan. Kita ingin Demokrasi harus jalan aman, Damai dan semua masyarakat datang ke TPS salurkan Hak Pilihnya untuk menentukan siapa figur terbaik Maybrat 5 tahun ke depan”,terangnya.
“Kami juga punya sejumlah alat bukti yang melihat Penyelenggaraan ikut bermain untuk mendukung kandidat Nomor 3 alias Musa di Pilkada Maybrat”,akuinya.
Hari ini kata dia Demokrasi di Maybrat nyatakan cacat, kami juga menyatakan mosi tidak percaya terhadap KPU Maybrat, Bawaslu Maybrat yang telah terlibat dalam skenario untuk memenangkan kandidat tertentu.
“Bagi saya Kalau Pasangan Musa Menang harus mengedepankan Demokrasi yang langsung Umum, Bebas dan Rahasia bukan menggunakan cara kekerasan untuk merebut sebuah kekuasaan. Semua kejadian saat Pencoblosan tanggal 26-27 dengan bukti yang kita. Kami akan terus usut tuntas untuk mengembalikan Marwah demokrasi yang sesungguhnya”,tutup Benediktus Bame. [PAPUASPIRITNEWS.COM/Paul Kore]