Budaya Anyam Noken Jandor dan Kwuap Perlu dilestarikan
TAMBRAUW PAPUASPSIRITNEWS.com-Dinas Pariwisata Kabupaten Tambrauw menggelar Pelatihan pembuatan noken jandur dan kwuap.
Kegiatan pelatihan pembuatan noken jandor dan kwuap di buka oleh kepala Dinas Parawisata dan Kebudayaan Kabupaten Tambrauw, Abraham D.E Mayor, S.Hut dan di hadiri oleh Plt.Kepala bidang kebudayan, Safrino Didimus Bame kepala distrik kebar, serta 45 pesrta pelatihan yang ikut mengambil bagian dalam kegiatan pelatihan tersebut.
Pelatiahn pembuatan noken di selenggarakan selama 2 hari yaitu dari tanggal 23-24 Juli 2024 di kampung Matatun Distrik Kebar Kabupaten Tambrauw Papua Barat Daya
Abraham D.E Mayor mengatakan pengembanga kelestarian budaya Anyam noken jandor dan kwuap sudah semakian menurun dari generasi sekarang
“Anak-anak muda jaman saat ini tidak lagi setia mengikuti jejak orang tua dalam meningkatkan dan melestarikan budaya anyam yang sudah ada dalam kehhipuan leluhur moyang kita sampai sekarang. Banyak dipengaruhi dengan dunia digitalisasu dan budaya luar, dan kita sadar dan tidak sadar bahwa budaya pelestarian noken ciri khas Tambrauw akan punah dan hilang dengan sendirinya”,Kata Mayor.
Ia pun berharap kepada generasi muda Tambrauw, harus punya semangat dan mempunyai giat yang tinggi untuk mempertahankan harkat dan martabat orang /ambrauw yang benar, terutama bagian kebudayan asli orang Tambrauw, karena kabupaten Tambrauw adalah Jabupten Konservasi yang memiliki segudang pelestarian kebudayaan.
Sementara itu. Plt Kepala Bidang kebudayaan, Safrino Didimus Bame mengutarakan tanggal 4 Desember merupakan Hari Noken Sedunia. Karen Noken adalah tas tradisional yang terbuat dari serat kulit kayu. Noken memiliki nilai budaya dan ekonomi yang tinggi bagi masyarakat Papua, serta telah diakui oleh UNESCO sebagai warisan budaya takbenda dunia.
Karena memiliki makna yang sangat luar bisa, dan noken juga di sebut “multi player efeck” yang artinya noken dapat menyimpan sejuta makna kehidupan bagi orang asli Papua
“Saya berpesan dengan produksi noken dari tangan mama-mama di Distrik Kebar, akan menjadi noken yang unik dan menarik serta memiliki nilai dan pesan sosial yang berbeda, serta memiliki nilai jual yang tinggi”,, tutup Safrino. [Zibat Fraren/es]