Doa Berkat Bapak Uskup Ximenes Belo Dari Portugal untuk Bangsa Papua Barat, Indonesia dan Dunia
Pada 1 Januari 2024, bapak Uskup Ximenes Belo mendengarkan tangisan dan penderitaan rakyat dan bangsa Papua Barat dari Portugal)
Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman
Pada 1 Januari 2024, saya menulis Refleksi Peran Gereja Tahun 2023 sebagai Hadiah Tahun Baru 1 Januari 2024 dengan topik: “PADA TAHUN 2024, GEREJA HARUS BERSUARA MENDUKUNG REFERENDUM DAN MEMPERJUANGKAN HAK DASAR POLITIK PENENTUAN NASIB SENDIRI UNTUK KEADILAN BAGI RAKYAT DAN BANGSA PAPUA BARAT”.
Pada pembukaan refleksi ini, saya mengutip suara penggembalaan atau pastoral bapak Uskup Ximenes Belo waktu menjadi Gembala umat di Timor Leste.
JUJUR, sejak saya kuliah di Bandung, Jawa Barat pada 1998, saya rajin membeli media Kompas dan Suara Pembaruan yang menulis tentang suara kenabian bapa Uskup Ximenes Belo. Saya kliping dan simpan dan membaca ulang-ulang suara seorang gembala yang menjadi idola dan sekaligus inspirator yang menginspirasi dalam kehidupan saya.
Sekitar 15 tahun lalu, Peter Tukan pada saat itu wartawan Antara datang ke rumah saya keluarga di Jayapura. Itu kunjungan pertama Peter yang menjadi sahabat saya sampai sekarang.
LUAR BIASA, tidak tanggung-tanggung, Peter Tukan menghadiahkan saya dua buku yang sangat berharga. Masing-masing judul:
(1) Demi Keadilan dan Perdamaian. Penulisnya Peter Tukan-Domingos de Sousa.
(2) Voice of the Voiceless. Penulisnya Frans Sihol Siagian dan Peter Tukan.
Dua buku monumental ini, ditulis tentang karya dan pelayanan Uskup Ximenes Belo di Timor Leste.
Puji Tuhan, dua buku ini benar-benar memperkaya pemahaman saya tentang kemanusiaan, keadilan, kesamaan derajat, hak-hak dasar manusia, kedamaian, kebebasan, dan kemerdekaan hakiki dan fundamental dari perspektif Gereja.
Dua buku ini melengkapi dan menyempurnakan kliping-kliping komentar bapa Uskup Ximenes Belo di media waktu saya kuliah di Bandung.
Dari hasil dua buku itu, saya sering mengutipnya berulang-ulang setiap saya tulis artikel sesuai relevansi pesan artikel yang saya sampaikan.
Pada refleksi peran Gereja tahun 2023, saya kutip sebagai berikut:
Uskup Carlos Filipe Ximenes Belo sebagai seorang Gembala dan pemimpin rohani di Timor Leste mengatakan:
“Posisi Gereja Katolik di Timor Timur (kini: Timor Leste), pada pilihan apapun, adalah menerima situasi yang dipilih rakyat Timor Timur. Pada situasi ini, pilihan-pilihan yang dianjurkan oleh Gereja adalah pilihan melakukan Referendum. Gereja memberikan anjuran terhadap pilihan ini karena percaya bahwa pilihan terhadap referendum adalah pilihan demokratis yang mampu mengakomodasikan seluruh aspirasi dan suara hati rakyat Timor Timur”. (Sumber: Demi Keadilan dan Perdamaian, Peter Tukan-Domingos de Sousa, 1977:338).
Refleksi yang saya tulis ini, sahabat saya Peter Tukan mengirim langsung kepada bapa Uskup Ximenes Belo di Portugal.
Doa berkat sebagai respon dari bapa Uskup Ximenes Belo dari Portugal sebagai berikut:
” Oh ya?? Luar biasa bp Socratez ini.
Banyak terima kasih kepada Bapak Pendeta Socratez yang senang dengan pemikiran saya dalam buku-buku itu.
Salam hormat kepadanya. Dari Portugal, saya mendoakan dia dan keluarganya yang bekerja untuk Keadilan dan Perdamaian di Papua.
Semoga himbauannya dalam artikelnya yang sudah saya baca ini sukses dan diberkati Tuhan.
Pak Peter dapat membantunya untuk karya perdamaian di Papua, Indonesia dan Dunia”.
Akhir dari doa dan berkat ini bapak Uskup Ximenes Belo sampaikan:
“Pak Peter dapat membantunya untuk karya perdamaian di Papua, Indonesia dan Dunia”.
Ada tiga nama yang di tekankan Uskup Ximenes Belo: Papua, Indonesia dan Dunia.
Apa artnya ini semua?
Mengapa Uskup Ximenes Belo tidak sebut di Indonesia dan Dunia?
Apakah penyebutan ini ada pesan, arti dan makna yang terselubung?
Terima kasih banyak bapak Uskup Ximenes Belo atas doa berkat dari Portugal.
Bapak Uskup Ximenes Belo jangan lupakan kami yang sedang berjuang seperti saudara-saudara dan sahabat-sahabat kami di Timor Leste yang sudah merdeka dan sekarang menghirup udara segar kebebasan dan kedamaian sejati di atas Tanah leluhur mereka Timor Lorosae.
Doa dan harapan kami dari Tanah Papua Barat, bapak Uskup Ximenes Belo selalu sehat, kuat dan umur panjang.
Akhirnya, saya dengan keluarga dan juga atas nama seluruh rakyat dan bangsa Papua Barat dari Sorong-Merauke menyampaikan Selamat Tahun Baru 1 Januari 2024.
Selamat membaca. Tuhan memberkati
Ita Wakhu Purom, 1 Januari 2024
Penulis: Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC), Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC) dan Anggota Baptist World Alliance (BWA).
- Editor: Redaksi