Gerald Kosamah: Masalah Pendidikan sebagai Tolak Ukur untuk Memilih Kepala Daerah di Kab. Maybrat

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com – Gerald Kosamah mengajak seluruh para mahasiswa dan mahasiswi Maybrat Se-Nusantara agar jeli melihat masalah pendidikan di Maybrat sebagai tolak ukur untuk kita memilih kepala daerah yang layak dan peka terhadap pendidikan selama 5 tahun mendatang
Mahasiswa program studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Jayabaya Jakarta kepada media ini (10/9) menegaskan mahasiswa
menilai jasa pendidikan di kabupaten maybrat melalui dinas pendidikan apakah baik atau buruk dalam mengelola pendidikan mulai dari tingkat sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.
“Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh mahasiswa mahasiswi maybrat se-nusantara merupakan pemikir dari penerus bangsa yang memiliki kemampuan dan intelektual. Tentunya sadar dan melihat secara detail berbagai problem dunia pendidikan di maybrat yang sangat memburuk”,terangnya.
Kandidat atau calon kepala daerah kabupaten maybrat kata dia sebagai momentum untuk kita menentukan pilihan terhadaap tiga pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Maybrat yaitu pasangan Agustinus Tenau-Marthen Howay dengan jargon AMAN, pasangan Karel Murafer-Ferdinando Solosa (MUSA) dan pasangan Kornelius Kambu-Zakeus Momau (Korza)apakah membawa kemajuan dan kesejahateran bagi rakyat di maybrat lebih khusus di dunia Pendidikan
“Karena kita semua memahami bahwa melalui pendidikanlah generasi dan masyarakat menjadi cerdas”,akuinya.
Ia bilang sejak Kabupaten Maybrat di mekarkan pada 2009, tidak ada satupun biaya pendidikan yang di alokasikan oleh dinasi pendidikan berupa bantuan dana untuk studi akhir dan asrama permanen yang bangun oleh pemerintah Kabupaten Maybrat dalam hal ini dinas pendidikan di setiap Kota studi se-Indonesi.
Sebelum ada pemekaran kata dia tentu sudah ada pembangunan yang mendahului oleh pemerintah Kota Sorong dan Kabupaten Sorong Selatan Provinsi Papua Barat. Artinya kabupaten maybrat sudah ada akses jalan untuk mempermudah pembangunan daerah dibandingkan Kabupaten Tambrauw yang belum ada pembangunan sebelum pemekaran, tetapi setelah pemekaran Kabupaten Tambrauw lebih kelihatan dalam pembangunan fisik dan non fisik seperti dinas pendidikan.
“Kabupaten Tambrauw sudah berhasil berinovasi di dunia pendidikan bangun asrama di berbagai Kota studi biaya siswa untuk semua mahasiswa mahasiswi kabupaten Tambrauw yang menjelang pendidikan di berbagai perguruan tinggi, dan berkerja sama dengan Sekolah Yayasan untuk menyekolahkan siwa siswi SMP dan SMA dari Kabupaten Tambrauw”,akuinya.
Maka dari itu Gerald mengajak teman-teman mahasiwa Maybrat untuk melihat masalah ini secara utuh supaya dalam menentukan pilihan kepada calon pemimpin yang dinilai layak dan pantas memimpin Maybrat 5 tahun kedepan
“Jangan ikut arus, tidak bisa diam, tidak termakan dengan politik keluarga atau emosional keluarga dan politik janji yang belaka. Kita berdiri tegak berpegang pada idealisme kita sebagai mahasiswa mahasiswi agar mampu menjadi garda terdepan untuk perubahan di Kabupaten Maybrat”,pintanya.
Dirinya berharap dukungan terhadap 3 Paslon ini setidaknya melihat paslon yang memiliki visi misi dan komitmen untuk memajukan dan menyelamatkan generasi maybrat melalui melalui pendidikan. [Cibat Fraren]