JDP Menilai Kunker Presiden RI, Joko Widodo ke Papua Hanya Seremonial Belaka
MANOKWARI, PAPUASPIRITNEWS.com-Jaringan Damai Papua (JDP) sangat prihatin atas rencana kunjungan Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo ke Tanah Papua hari ini yang lagi-lagi bersifat seremonial belaka.
Di dalam catatan run down rencana kunjungan Jokowi sebagai Kepala Negara hari ini ke Tanah Papua sama sekali tidak berisi langkah nyata seorang Presiden untuk merubah situasi sosial politik dan keamanan serta mendorong terbangunnya perdamaian di Tanah Papua.
Hal itu disampaikan Juru Bicara JDP, Yan Christian Warinussy menduga Presiden justru menafikan terjadinya Perdamaian di Tanah Papua sepeninggal berakhir masa jabatannya tahun depan.
“Apalagi dengan kunjungan yang justru melahirkan adanya pengerahan pasukan keamanan berjumlah sekitar 3.600 personil ke Tanah Papua.
Ini semua semakin menunjukkan bahwa pilihan pendekatan keamanan tidak akan ditinggalkan oleh pemerintah Indonesia terhadap Tanah Papua secara umum”,ujar Warinussy kepada media ini Senin, (20/3/2023)
Dikatakannya, pembentukan instalasi militer yang gencar dilakukan di seluruh bumi Cenderawasih pula semakin membuktikan kepada dunia, bahwa Indonesia tidak ingin Papua menjadi Tanah Damai.
“Kami, JDP sangat mengkuatirkan kondisi yang semakin menunjukkan potensi terbangunnya kekerasan bersenjata yang senantiasa menempatkan rakyat sipil sebagai korban dan pihak yang senantiasa dirugikan.
JDP sangat yakin bahwa kondisi ini akan berpotensi menihilkan harapan rakyat Papua untuk hidup damai di atas tanah airnya sendiri dalam kurun waktu kian lama”,terangnya.
Padahal JDP senantiasa menyerukan agar negara hendaknya segera mempersiapkan langkah penting dalam memulai dialog dengan kelompok resisten di Tanah Papua.
“JDP yakin bahwa terjadinya dialog diantara negara dengan kelompok-kelompok resisten seperti Organisasi Papua Merdeka (OPM) ataupun United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) akan justru memberi harapan terbangunnya Papua Tanah Damai.
Itu akan memberi harapan bagi perbaikan situasi sosial, politik dan ekonomi yang kondusif bagi pelaksanaan pembangunan dan pemerintahan secara lebih efektif di Tanah Papua”,pungkasnya.
Untuk itu, JDP berharap dengan kedatangan Presiden Joko Widodo kali ini memberi pelajaran berharga bagi negara bahwa ruang dialog adalah sangat relevan dan penting bagi dimulainya langkah penyelesaian damai atas konflik bersenjata yang justru memberi banyak kerugian bagi rakyat Papua dan juga dari sisi pengurasan anggaran negara bagi pelaksanaan operasi militer di Tanah Papua yang sudah berlangsung lebih dari 50 tahun tanpa memberi hasil yang positif bagi keamanan dan kedamaian selama ini. (Redaksi)