JDP Respon Positif, upaya TPNPB OPM ajukan Proposal Pembebasan Pilot Philip Mark Mehrtens Demi Kemanusiaan
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Jaringan Damai Papua (JDP) memberi respon positif akan adanya Proposal Proses Pembebasan Pilot asal Selandia Baru (New Zealand) Philip Mark Mehrtens tanpa Tuntutan Apapun Demi Kemanusiaan.
Proposal tersebut dikeluarkan oleh Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (The National Liberation Army of West Papua) Organisasi Papua Merdeka (The West Papua Liberation Organization) Komando Markas Pusat (Central Command Headguarters). Proposal tersebut menguraikan bagaimana proses penyanderaan yang telah dilakukan TPNPB sejak tanggal 7 Februari 2023 yang kini telah berlangsung selama 1 (satu) tahun dan 7 (tujuh) bulan.
Penyanderaan tersebut terjadi di bawah tanggung jawab Komando Wilayah Pertahanan III Ndugama Derakma di bawah pimpinan Panglima Brigadier General Egianus Kogoya dan pasukannya.
Sebagai Juru Bicara (Jubir) JDP, Yan Christian Warinussy memberitahukan bahwa JDP sangat menghargai adanya keinginan TPNPB untuk membebaskan sandera warga negara Selandia Baru yang adalah Pilot Susi Air tersebut.
“Seharusnya rencana yang tertuang di dalam proposal tersebut semestinya diterima dan dapat disambut hangat semua pihak, termasuk Pemerintah Negara Kesatuan Republik Indonesia dan pihak keamanan seperti Kepolisian Republik Indonesia (Polri) serta pihak penangungnjawab pertahanan negara yaitu Tentara Nasional Indonesia (TNI)”,terang Waeinussy Kamis, (19/9).
Untuk itu, JDP meminta perhatian Pemerintah Nasional Selandia Baru serta Perserikatan Bangsa Bangsa/PBB (United Nations/UN) untuk turut memberikan perhatian dan memberi dukungan maksimal bagi tercapainya rencana yang sangat dinantikan semua pihak, terutama keluarga dari Pilot Philip Mark Mehrtens di Selandia Baru.
Rencana Pembebasan Sandera dengan cara yang cenderung damai ini sebaiknya tidak diinterfensi oleh siapapun dan bersifat kontra spionase yang pada gilirannnya bakal membuat semua pihak dirugikan.
“Utamanya posisi politik dan hukum Indonesia di mata dunia internasional jelang pergantian (suksesi) kepemimpinan nasional bulan Oktober 2024 ini”,pungkasnya. [engels]