Kadis Perindustrian Kota Sorong, Izak Jitmau Menutup Pelatihan Tenun, Pembuatan Kue Berbahan Sagu dan Pengelolaan Pangan lokal
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Pj.Walikota Sorong, Septinus Lobat,SH.,M.PA yang diwakili Kepala Dinas Perindustrian Kota Sorong, Izak Jitmau, S.Sos menutup secara resmi Kegiatan pelatihan tenun, pembuatan kue berbahan sagu dan pengelolaan pangan lokal yang sudah berlangsung dari tanggal 17-19/20/2023 bertempat di Aula SMA YPK 2 Maranatha Remu Kota Sorong.
“Kegiatan ini melibatkan 100 orang lebih peserta yang tentunya adalah para pelaku usaha mikro kecil dan menengah sangat antusias mengikuti pelatihan tenun, pelatihan pembuatan kue.
Kita bersyukur karena peserta UMKM ini mayoritas orang asli Papua bisa mendapat bekal berupa ilmu yang diajarkan oleh para instruktur yang profesional dan mahir”ujar Kadis Izak Jitmau.
Dijelaskannya akhir dari kegiatan ini peserta diberi sertifikat ditambah peralatan seperti kompor, oven, alat tenun serta dikasih biaya transportasi. Kedepan kita akan bangun sebuah sentra bagi UMKM untuk tempat penyimpanan hasil produk dan kerajinan tangan dari para pengusaha UMKM ini tentu direncakan ditampung dan dipromosikan pada galeri yang akan di persiapkan oleh pemerintah.
“Harapan kami setelah tiga hari peserta berada disini mengikuti pelatihan ini bisa pulang dan kembangkan karena di rumah karena peralatan kita sudah serahkan”,harapnya.
Untuk itu, para peserta UMKM pemerintah terus persiapkan mereka secara baik agar kedepan mereka ikut lomba-lomba cipta menu pangan lokal baik ditingkat kota, tingkat provinsi, tingkat nasional dan tingkat internasional yang diselenggarakan Dewan Kerajinan Nasional, (Dekranas), Dewan Kerajinan Daerah Dekranasda dan Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas).
“Setiap tahun itu ada pameran kerajinan UMKM oleh Dekranas atau Dekranasda maupun Apeksi dan peserta kita dari Kota Sorong pernah ikut di Medan, Sumatera dan Makassar”akuinya.
Sementara itu, Instruktur Pengolahan Pangan, Ibu Karolin katiandago, selama tiga hari kami menyampaikan dan mendampingi peserta untuk cipta menu pangan lokal yakni pembuatan kue berbahan sagu dan puji Tuhan peserta sangat antusias mengikuti kegiatan ini dengan baik.
“Peserta yang kami dampingi sangat antusias dan berterima kasih bisa melakukan pelatihan seperti ini dan pasti mereka akan kembangkan apalagi menjelang hari raya natal,”katanya
Ia berharap kepada pemerintah agar pelatihan seperti ini terus dilakukan agar para ibu -ibu bisa mendapat pengalaman supaya dikembangkan guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi keluarga, harap Ibu Katiandago seraya menambahkan jenis kue yang kita hasilkan selama 3 hari ini yaitu kue nutri sari selei dari sagu pakai keju, kue nutri sari selei yang bulat dan beberapa jenis lainnya.
Instruktur tenun Yosina R. Pulanda, kami bersyukur kepada Tuhan karena kami diberi kesempatan menjadi instruktur membagi pengalaman tenun kepada ibu-ibu dan selama 3 hari disini sangat antusias mengikutinya.
“Meskipun ibu-ibu peserta banyak yang awam tapi bisa menyelesaikan tenun yang motifnya boirem dan srenta dengan baik,”aku Ibu Pulanda.
Selama 3 hari tenun, menurutnya, peserta bisa menghasilkan 5 lembar kain tenun dengan bahan dasar dari benang,tutur ibu Pulanda seraya berpesan kepada ibu-ibu sudah dilatih kiranya kembali ke rumah bisa kembangkan bagi anak dan cucu seterusnya untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
“Saya berharap kepada pemerintah daerah kota Sorong maupun provinsi Papua Barat Daya supaya terus tingkatkan pelatihan-pelatihan seperti ini kepada masyarakat. Perlu dianggarkan dana yang cukup supaya sesudah pelatihan langsung diberikan peralatan disertai dengan bahan supaya ibu-ibu pulang ke rumah bisa kembangkan.
Ibu Anike Maituman dari kelompok tenun berterima kasih kepada pemerintah Kota Sorong melalui Dinas Perindustrian bisa memberi ruang bagi kami dilatih dan sangat bermanfaat bahkan akhir dari kegiatan ini diberi sertifikat, alat tenun namun untuk bahan belum sempat diberi harapan kami di tahun mendatang pelatihan seperti ini bila dikasih peralatan disertai dengan bahannya supaya kita lanjutkan di rumah.
Ibu Lona Ijie mengaku dari kelompok pangan lokal selama 3 hari ikut latihan pembuatan kue dari bahan pangan lokal sagu sangat baik sekali.
“Pelatihan ini sangat bermanfaat untuk kami dan kami berharap kegiatan ini terus dilakukan pelatihan dan pendampingan kedepan,”pintanya.(Engel Semunya)