Kadis PUTR Tambrauw Launching Data Base Jalan dan Jembatan Kabupaten Berbasis GIS
Tambrauw, papuaspiritnews.com- Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kabupaten Tambrauw melaunching data base jalan dan jembatan kabupaten berbasis Geograpich Informatioan System (GIS) melalui program inovasi akhir Si-JANTAN yang merupakan tahapan akhir aksi perubahan ferormer pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III BPSDMD Papua Barat kerjasama dengan Puslatbang KMP LAN RI Makasar Tahun 2022 pada Kamis, (22/12/2022).
Kepala Dinas PUTR Kabupaten Tambrauw, Hermanus E. Mate, ST,.MT usai melaunching data base jalan dan jembatan kabupaten berbasis GIS mengatakan sebagai kepala dinas PUTR sangat mendukung proyek perubahan yang dilakukan reformer Paul Tawer sebagai peserta PIM III Puslatbang KMP LAN RI Makasar Tahun 2022.
“Proyek perubahan ini sangat penting dan mendukung kebijakan pemerintah daerah terkait data base jalan dan jembatan tetapi juga lobi-lobi kegiatan APBN pusat”,ujar Mate
Dirinya berharap dengan proyek perubahan yang dilakukan reformer bisa terselesaikan dengan baik. Agar hasilny bisa dipergunakan untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di kabupaten tambrauw kedepan.
Reformer Paul Tawer, ST saat ditemui mengutarakan Diklat PIM III yang diikuti selama tiga bulan, dua bulan itu masa aktualisasi untuk melakukan aksi perubahan dalam kantor yang kita kerja.
“Berarti melakukan inovasi-inovasi baru yang dianggap penting dan berpijak pada beberapa masalah-masalah urgen yang harus diselesaikan.
Misalnya pada saat ini, saya melakukan aksi perubahan yang berjudul Si-JANTAN (System Informasi Jalan dan Jembatan).
Penyusunan data base jalan dan jembatan itu berbasis GIS. Merupakan salah satu aplikasi yang dipakai untuk pemetaan yaitu geografi informasi system”,ujar reformer Paul Tawer, ST
Menurutnya, dalam aktualisasinya dibentuknya tim kerja efektif terdiri dari personil di bidang bina marga sesuai dengan bidang tugas.
Kemudian, melakukan komunikasi dengan pihak konsultan, dan juga dibantu oleh PT. Bumi Lakipadada yang berdomisili di Manokwari dan spesialisasi mereka lebih ke survei.
“Selama ini komunikasi dan dua kali melakukan pertemuan di manokwari dan tim konsultan turung melakukan survei selama satu bulan untuk mendata jalan dan jembatan diinput masuk di aplikasi GIS dan hasilnya diterbitkan dalam D1 dan DD2 maupun peta jaringan jalan kabupaten. Itu adalah hasil yang kita bisa dapat”,ungkap Paul
Dikatakannya aksi perubahan ini ada tiga masalah yang jadi fokus yaitu pertama data terkait jalan dan jembatan di kabupaten tidak teratur dan masih bersifat manual.
Ketika ada pergantian pejabat data itu juga bawa pergi atau data ada di laptopnya orang lain. Sehingga tujuan dibuatnya data base, kata paul ini akan menjadi basis data untuk kebijakan pembangunan kedepan.
Kedua banyak persepsi negatif masyarakat yang menilai bahwa pemerintah banyak menghabiskan uang tetapi hasilnya mereka tidak lihat.
“Ini salahkan ke siapa, pemerintah mungkin tidak menginformasikan ke masyarakat apa yang sudah atau belum dibangun melalui media-media yang ada.
Melalui data base kita bisa sampaikan ke masyarakat bahwa pembangunan jalan dan jembatan itu, setiap tahun yang dibangun berapa kilo meter, yang sudah aspal dan belum berapa termasuk jembatan permanen maupun darurat juga berapa. Kita harus laporkan.
Karena, masyarak itu adalah tuan dan nyonya sedangkan pemerintah adalah pelayannya”,ungkap Paul.
Bagian Ketiga itu bicara terkait data teknis jalan dan jembatan mempunyai pengaruh besar dalam pengusulan dana sharing pusat ke daerah.
Jadi, kebutuhan data teknis khususnya Dana Alokasi Khusus (DAK) itu membutuhkan data base tentang jalan, jembatan, peta jaringan, data D1 dan DD2 agar mudah kita lobi ke pusat terkait dana DAK tersebut.
“Karena bicara terkait dana sharing pusat ke daerah banyak ada ketentuannya setiap tahun menunya berubah. Sehingga kita sebagai pegawai dan masyarakat didaerah kita harus perbaiki dan menyesuaiakan standar yang mereka inginkan.
Kondisi kita di Papua, ada data terkait jalan dan jembatan tetapi masih manual tidak teratur”,terangnya.
Proyek perubahan ini, ungkap Paul sudah sampaikan ke dinas bina marga provinsi papua barat dan mereka menyambut baik, selanjutnya aksi perubahan ini akan dinaikan ke provinsi dan juga dilakukan proyek perubahan ini disetarakan di seluruh kabupaten dan kota.
Sebagai reformer, dirinya sangat bahagia karena ini merupakan swadaya yang dilakukannya untuk kemajuan kabupaten tambrauw.
“Aksi perubahan ini murni swadaya dari saya, untuk bagaimana follow up tercapainya pembangunan di kabupaten. Diklat berjenjang seperti ini setiap tahun dilakukan.
Maka, kami minta kepada Pemkab Tambrauw agar membuka diri mendukung pegawainya untuk ikut pendidikan berjenjang sehingga mereka melihat apa yang kurang bisa memberi perubahan di Tambrauw seperti yang kita lakukan saat ini.
Karena kemajuan disetiap kabupaten itu tidak hanya muncul atau ada begitu saja tetapi dari ASN yang bekerja di daerah itu, karena pekerjaan apa pun yang kita lakukan adalah doa”,tutupnya. (ES)