Kasus Wamena, Jubir JDP, Yan Christian Warinussy: Hanya Upaya Pengalihan Perhatian
MANOKWARI, PAPUASPIRITNEWS.com-Juru Bicara Jaringan Damai Papua (Jubir JDP), Yan Christian Warinussy melihat bahwa kasus Wamena ini diduga keras merupakan suatu upaya “pengalihan perhatian” dari situasi penyanderaan pilot Philip Mark Mehrtens asal Selandia Baru. Yaitu dengan menggunakan isu penculikan anak, yang sesungguhnya sudah pernah memakan korban seperti seorang perempuan dengan gangguan mental “dihakimi” hingga dibakar hidup-hidup di kota Sorong, Provinsi Papua Barat belum lama ini.
Artinya bahwa isu penculikan anak ini belum ada bukti yang dapat dipertanggung jawabkan secara hukum. Karena belum ada perkara yang bergulir setelah terduga pelakunya ditangkap dan diproses hukum hingga diperhadapkan di muka pengadilan.
Sementara pada saat ini, perhatian dunia juga diarahkan pada nasib eks pilot maskapai Susi Air asal Selandia Baru tersebut. Buktinya, Selandia Baru sendiri melalui perwakilan tetapnya di Jakarta telah mengirim 3 (tiga) orang staf diplomatiknya untuk berada dan memantau proses negosiasi bagi pembebasan Mehrtens tersebut.
“JDP menduga keras ada oknum tidak bertanggung jawab yang telah memainkan isu penculikan anak untuk menyulut emosi warga sipil yang berujung bentrok hingga aparat kepolisian bertindak secara melawan protapnya, sehingga mengakibatkan korban tewas berjumlah 11 orang dan 23 lainnya luka-luka. 11 orang tewas tersebut, 9 diantaranya adalah orang asli Papua dan dua lainnya non Papua”,ujar Warinussy kepada media ini Sabtu, (25/2/2022)
Tindakan aparat kepolisian ini, menurut Warinussy seharusnya diinvestigasi oleh pihak independen seperti Komnas HAM RI atau Presiden Joko Widodo dapat membentuk Tim Pencari Fakta untuk mengungkap secara tuntas tragedi Wamena yang kedua kalinya terjadi ini setelah 2019 lalu.
Pembebasan pilot Philip Mark Mehrtens menurut JDP mesti tetap diletakkan pada prinsip kerja damai tanpa mengerahkan anasir-anasir kekerasan oleh TNI dan Polri. Karena keselamatan pilot berkebangsaan asing tersebut adalah utama dan pertama.
“JDP sebagai fasilitator yang senantiasa mengedepankan jalan damai dalam menyelesaikan konflik sosial politik di Tanah Papua. Juga dalam hal ini kami menemukan fakta bahwa kelompok penyandera dari Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPN PB) di bawah pimpinan Egianus Kogoya telah menyatakan jelas tujuan mereka menyandera warga negara asing tersebut.
Sehingga pesannya sudah tersampaikan, karena itu jalan dialog menurut JDP semestinya menjadi pilihan utama dalam mendorong pembebasan pilot Mehrtens dan menurunkan ekskalasi konflik bersenjata di Tanah Papua demi Papua Tanah Damai”,tandas Warinussy. (ES)