Kehidupan Kebudayaan Sosialisme Suku Lani (Part 5)
ORANG LANI DAN TANAH
Oleh Gembala Dr. Ambirek G. Socrates Yoman
FILOSOFI hidup orang Lani TANAH adalah KEHIDUPAN KAMI. Mama kami. Ibu kami.
Tanah sebagai kekayaan dan warisan sangat berharga dalam hidup orang Lani.
Tanah sebagai sumber hidup orang Lani.
Tanah sebagai Mama atau Ibu orang Lani.
Tanah sebagai roh orang Lani.
Tanah sebagai investasi dan modal hidup anak dan cucu orang Lani.
Tanah adalah kekayaan sangat berharga bagi anak dan cucu orang Lani.
Tanah adalah investasi dan tabungan berharga dan kekayaan masa depan anak dan cucu kita
Rumah dibangun diatas TANAH.
Uang didapat dari hasil TANAH.
Makanan kita makan berasal dari TANAH.
Air kita minum bersumber dari TANAH.
Pohon dan tumbuh-tumbuhan berasal dari TANAH.Â
Segala sesuatu berasal dari TANAH.
TANAH sebagai MAMA memberi arti kehidupan dan keberlangsungan hidup umat manusia.
MANUSIA berasal dari TANAH.Â
“…ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari DEBU TANAH dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya…” (Kejadian 2:7).
Karena itu, tidak ada alasan untuk jual tanah atau serahkan tanah kepada siapapun, alasan apapun dan kepentingan apapun.
Orang yang menjual TANAH sama dengan menjual dirinya, menghancurkan dirinya, menghancurkan keluarganya, menghancurkan anak cucunya, menciptkan kemiskinan permanen, dan meniadakan/menghilangkan harapan masa depan anak cucu dan bangsanya.
Menjual tanah berarti kita menyerahkan dan mengantungkan hidup kita di tangan orang-orang pendatang.
Menjual tanah betarti kita menanam kemiskinan dan kemelaratan seumur hidup.
Menjual tanah berarti kita menghancurkan masa depan anak dan cucu kami.
Menjual tanah berarti kita membunuh masa depan anak dan cucu kami.
Karena bagi orang yang menjual Tanah adalah orang yang tidak berhikmat dan tidak berakal budi.
Orang yang menjual Tanah adalah orang tidak berilmu dan bodoh.
Orang yang menjual Tanah adalah yang menciptakan kemiskinan pemanen untuk anak dan cucunya.Â
Orang menjual Tanah adalah orang yang menjadikan anak dan cucunya menjadi budak-budak dan pengemis abadi di atas tanah leluhur mereka.
Orang yang menjual Tanah adalah orang yang tidak menghormati TUHAN dan leluhur/nenek moyangnya.
Orang yang menjual tanah mengantungkan hidup dan harapan semu/sia-sia kepada orang-orang pendatang.
Orang yang menjual tanah adalah orang-orang yang menjual tulang belulang leluhur dan nenek moyangnya.
Terkutuklah mereka yang menjual tanah.
HUKUM YOMANISMEÂ TENTANG TANAH &Â NASIB ORANG MENJUAL TANAH 2020
Hukum YOMANISME ini untuk melindungi, menjaga dan memelihara TANAH sebagai MAMA orang Melanesia.
Hukuman untuk orang-orang yang menjual Tanah.
1. Jangan dikasih makan kepada orang yang menjual TANAH, karena makanan itu berasal dari TANAH. Biarkan orang itu dengan keluarga dan anak-anak cucunya hidup dengan hasil dari penjualan TANAH.
2. Jangan dikasih kesempatan orang penjual TANAH dan keluarganya untuk tinggal atau tidur di rumah Anda. Karena rumah Anda dibangun di atas TANAH. Karena orang itu dan keluarganya tidak mau TANAH dan mereka harus tinggal di hotel dengan uang hasil dari TANAH itu.
3. Jangan dikasih TANAH kepada orang yang menjual TANAH bersama keluarganya untuk membangun rumah atau tempat tinggal mereka. Karena orang itu sudah tidak mau TANAH dan orang itu hidup dengan uang hasil TANAH. Karena orang itu dengan keluarga mau tinggal di Udara atau di Bulan dengan uang hasil penjualan TANAH.
4. Orang yang menjual TANAH dan keluarganya harus tinggalkan TANAH Melanesia karena orang itu sudah menolak dan menghina TANAH sebagai MAMA yang membesarkan dan menghidupi mereka seumur hidup. Orang yang menjual TANAH meminta kepada Pembeli TANAH untuk mempersiapkan TANAH bagi keluarga yang menjual TANAH.
5. Bagi orang yang menjual TANAH kepada sesama orang Melanesia masih ada pengampunan untuk tinggal di TANAH Melanesia karena TANAH tetap di tangan sesama orang Melanesia.
6. Orang yang menjual TANAH kepada orang asing atau bukan orang Melaesia adalah orang yang menolak berkat TUHAN dan menerima kutuk dan murka dari TUHAN. Karena TUHAN sampaikan kepada leluhur dan nenek moyang Orang Melanesia. “MENGUSAHAKAN dan MEMELIHARA TANAH Melanesia bukan untuk DIJUAL kepada orang asing.”(Kejadian 2:15)..
7. Orang yang menjual TANAH kepada orang pendatang/asing sebagai tindakan mengutuk diri, keluarga dan anak dan cucunya. Karena, orang yang menjaul TANAH sama dengan menyerahkan tulang-belulang leluhur, nenek moyang dan orang tua di tangan orang asing. Ini tindakan terkutuk yang tak terampuni.
8. Orang yang menjual TANAH kepada orang pendatang berarti orang ini telah menjual TANAH sebagai MAMA, menjual Hak Kesulungan dengan kacang merah atau uang sedikit, dan menghancurkan investasi masa depan anak cucu dan menciptakan kemiskinan permanen untuk anak cucunya.
9. Rumah dibangun diatas TANAH. Uang didapat dari hasil TANAH. Makanan kita makan berasal dari TANAH. Air kita minum bersumber dari TANAH. Kolam ikan kita bangun di atas TANAH. Pesawat canggih diparkir di TANAH. Pohon dan tumbuh-tumbuhan berasal dari TANAH. Segala sesuatu berasal dari TANAH. TANAH sebagai MAMA memberi arti kehidupan. MANUSIA berasal dari TANAH.Â
“…ketika itulah TUHAN Allah membentuk manusia itu dari DEBU TANAH dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya…” (Kejadian 2:7).
Jadi, orang yang menjual TANAH sama dengan menjual dirinya, menghancurkan dirinya, menghancurkan keluarganya, menghancurkan anak cucunya, menciptkan kemiskinan permanen, dan meniadakan/menghilangkan harapan masa depan anak cucu dan bangsanya.
10. Ingat! Jangan lupa! Jangan jadi orang bodoh! Karena, ” Orang Melanesia bisa hidup tanpa uang. Tetapi tidak bisa hidup tanpa TANAH.
11. Hati-hati bagi yang membeli TANAH. Karena di atas TANAH ini ada tulang belulang yang berhamburan. Di atas TANAH ini juga ada penderitaan, tetesan darah cucuran air mata karena. Anda akan bangun kantor atau rumah tetapi di atas tulang-belulang, darah dan air mata.
Saudara-saudara, Anda terima atau tidak terima. Anda setuju atau tidak setuju. Anda senang atau tidak senang. Anda rasa lucu atau tidak lucu, bahwa:
HUKUM YOMANISMEÂ TENTANG TANAH &Â NASIB ORANG MENJUAL TANAH 2020, Saya Tetapkan Dalam Nama TUHAN Allah, Yesus Kristus, Roh Kudus dan atas nama Leluhur, Nenek Moyang, Orang Tua, Demi Kebaikan, Harapan dan Masa Depan Anak dan Cucu Bangsa Melanesia.” Ita Wakhu Purom, Kamis, 23 April 2020
———————.
Terima kasih. Selamat membaca.
Ita Wakhu Purom, Kamis, 25 Mei 2023
Penulis:
Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
=========
HP/WA:08124888458;
WA: 08128888712
Catatan: Tulisan ini perlu diberikan saran, koreksi, masukan, perbaikan dan kritik.