Kepala Distrik Aifat Utara Berharap Jelang Pilkamp Serentak 2023, Kita Bersatu Kawal Pesta Rakyat Tetap Aman

KUMURKEK, PAPUASPIRITNEWS.com-Plt Kepala Distrik Aifat Utara Maybrat Papua Barat Daya, Pilos Taa mengutarakan Pemilihan Kepala Kampung (Pilkam) merupakan salah satu bentuk pesta demokrasi yang begitu merakyat.
Pemilu tingkat kampung ini merupakan ajang kompetisi politik yang begitu mengena kalau dapat dimanfaatkan untuk pembelajaran politik bagi masyarakat. Pada moment ini, masyarakat yang akan menentukan siapa pemimpin kampungnya selama 6 tahun ke depan.
“Saya selaku Plt Kepala Distrik Aifat Utara menghimbau untuk seluruh warga masyarakat di Aifat utara agar wajib menjaga keamanan dan kenyamanan bersama jelang Pilkam serentak 2023”,ujar Pilos Taa usai menerima panitia pemilihan kepala kampung dan warga dari 7 kampung mengantar bakal calon mendaftar ke kantor distrik Aifat Utara Ayawasi Minggu, (22/10/2023).
Inilah tujuh kampung dan mama bakal calonnya yaitu Kampung Yarat, 1. Fransiskus Bame, 2.Henderikus Bame 3. Manfred Baru 4. Maximus Baru. Kampung Maan, 1. Oktovianus Yumte, Kampung Konja Barat 1. Alexander Taa, 2. Yakobus Turot 2. Bonifasius Turot, Kampung Haenkanes 1.Thomas Turot. Kampung Howait 1.Maximus Turot.
Warga sangat antusias mengantar bakal calonya dari 7 kampung tersebut secara bersamaan datang mendaftar di panitia pemilihan kepala kampung tingkat distrik. Jadi, bakal calon yang sudah mendaftarkan diri sebagai bakal calon kepala kampung wajib untuk menghormati aturan dan mekanisme yang berlaku.
“Kami memberi apresiasi atas dukungan warga yang mengantar bakal calon mereka, tentu persoalan menang dan kalah itu hal yang wajar saja, karena setiap pertandingan tidak semua tim menang dan tidak semua tim kalah”,ucapnya.
Dijelaskannya bakal calon yang sudah mengajukan berkasnya untuk di verifikasi mulai dari tahapan ditingkat kampung sampai distrik dan akan ditindaklanjuti ke kabupaten untuk menunggu petunjuk lebih lanjut persoalan teknis penyelengaraan pilkam.
“Perlu diingat bahwa pemilihan kepala kampung nanti tidak didasari data jumlah penduduk dari Dukcapil maupun KPU sesuai data Pemilu tetapi hanya data penduduk riil yang sehari-hari ada di kampung”,katanya [Zibat Fraren]