Kepala Kampung Kocuas AK, Bantah Tudingan Zakarias Kocu
Sorong, papuaspiritnews.com-Kepala kampung Kocuas Distrik Aifat Kabupaten Maybrat Papua Barat Daya, Agustinus Kocu saat ditemui media ini Kamis, (16/2/2023) membantah tudingan saudara Zakarias Kocu terkait aktifitas pembanguan kampung dengan Anggaran Dana Desa (ADD) dari masa jabatan sejak 2018 hingga saat ini tidak ada aktifitas sehingga membuat warga Kocuas marah dan bakar balai kampung.
“Jadi pernyataan yang disampaikan saudara Zakarias Kocu itu tidak benar, karena tidak ada pembakaran balai kampung tetapi warga membakar kertas yang tidak terpakai itu diatas tehel dan ada yang mengambil video viralkan, informasi yang tidak perlu jangan diungkit-ungkit itu membuat gaduh antara warga disana.
Ada sejumlah pegawai negeri yang menyampaikan bahwa saya pindahkan kampung Kocuas, sebenarnya, itu bukan inisiatif saya tetapi itu SK dari pemerintah sehingga sebagai bawahan wajib kita laksanakan”,terangnya.
Dijelaskan AK, sejak massa mulanya pemerintah dan agama masuk di kocuas itu mulai di lokasi kampung saat ini. Jadi soal pindah pulang ke wilayah tempo dolo bukan hanya kita tetapi seluruh kampung dan distrik di kabupaten maybrat kembali ke asal muasal nama dari kampung atau wilayah tersebut.
Ia mengakui, warga kocuas yang ada di kampung kokas pembangunan fisik memang belum dilakukan, kita fokus bangun rumah warga, karena di tahun 2011 silam, sebanyak 13 rumah warga dibakar akibat konflik politik Pilkada 2011.
Kami fokus pembangunan rumah warga agar mereka (masyarakat) tinggal melakukan aktifitasnya dengan tenang terutama anak-anak bisa sekolah dengan baik. Mendukung pembangunan gereja Kocuas dengan ADD tahun 2022, sebesar Rp 100 juta termasuk rehabilitasi sejumlah rumah warga”,ujar AK kepada media ini.
Di tahun 2018, berhasil bangun rumah 3 unit, 2019 dibangun 2 unit dan di tahun itu pula anggaran dana desa atau kampung banyak dialihkan penanganan Covid-19, tahun 2020-2021, ada program lain tetapi tidak dilaksanakan karena kondisi jalan mulai dari Seway dan beberapa jembatan ke kocuas begitu rusak berat, akhirnya disepakati kampung Kocuas Utara dan Kocuas anggaran dipakai untuk perbaikan jalan dan jembatan agar memudahkan mobilisasi barang dan orang ke kocuas”,terangnya.
Selain itu, di tahun 2022, program yang kita muat dalam Musyawarah Kampung (Muskam) tetapi Prioritas Penggunaan Dana Desa untuk program prioritas nasional sesuai kewenangan Desa meliputi Perbaikan dan konsolidasi data SDGs Desa dan pendataan perkembangan desa melalui indeks desa membangun (IDM), penguatan ketahanan pangan nabati dan hewani, Pencegahan dan penurunan stunting di Desa, Peningkatan kualitas sumber daya manusia warga desa, Peningkatkan keterlibatan masyarakat secara menyeluruh dalam pembangunan dan pemberdayaan masyarakat Desa, Perluasan akses layanan kesehatan sesuai kewenangan Desa, penanggulangan kemiskinan terutama kemiskinan ekstrem dan BLT Dana Desa untuk mendukung percepatan penghapusan kemiskinan.
Begitu pun warga kampung Kocuas di kampung Kokas, minta untuk bantuan ADD atau dana kampung perbaikan plafon gereja dan lainnya, tetapi kami minta harus ada panitia tetap agar bantuan dana diberikan tepat sasaran”,ungkapnya.
Selain itu dibidang kesehatan kata AK, Puskesmas Pembantu (Pustu) di Kocuas setiap pencarian terima ADD Rp 12 juta rupiah dan bantuan langsung tunai (BLT) itu dibagi merata setiap warga kampung Kocuas yang ada di kokas dan lokasi baru kopa kocuas.
Walaupun pembangunan fisik belum tersentuh tetapi kepala kampung sebelumnya sudah membangun 3 unit rumah disana.
Terkait biaya pendidikan yang termuat di ADD atau kampung itu sebesar Rp. 175 juta dibagi ke pelajar dan mahasiswa asal kocuas yang study di papua dan luar papua.
Dirinya berharap, kepada ASN atau masyarakat mari kita bersatu dan mendukung kebijakan pemerintah untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat kedepan yang lebih baik lagi. (ES)