Ketua DPRD Maybrat, Ferdinando Solosa Dituding Mencari Perhatian Pemerintah NKRI, dengan Issu Papua Merdeka untuk Kepentingan 2024

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com- Welfin Kareth mahasiswa asal Maybrat yang Kuliah di Universitas Muhammadiyah Sorong, Fakultas Ilmu Sosial dan Poltik menegaskan Ketua DPRD Maybrat, Ferdinando Solosa jangan mencari legitimasi dan perhatian Pemerintah NKRI, dengan membawa Issu Papua Merdeka untuk Kepentingan polituk di tahun 2024
“Perjuangan Hak Penentuan Nasib Sendiri bagi bangsa Papua Barat adalah perjuangan seluruh komponen rakyat Bangsa Papua, bukan segelintir orang atau sekelompok orang tertentu saja”,ungkap Welfin Kareth dalam keterangannya yang diterima media ini Selasa, (30/5/2023).
Menurutnya, apa yang diperjuangkan rakyat dan bangsa Papua juga sesuai UUD 1945, yang mana kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas tanah bumi Papua Barat harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan.
“Jadi, perjuangan Papua Merdeka merupakan perjuangan menuntut hak sejarah yg dimanipulasi oleh NKRI, sumber daya alam (SDA) yang dieksploitasi serta pembantaian pemusnahan rasial yang terjadi secara terstruktur, masif dan sistematis yang terus terjadi sejak Bangsa Papua di Aneksasi oleh NKRI Tahun 1962Â hingga saat ini”,terangnya.
Untuk itu, Ketua DPRD Maybrat dalam hal ini Bapak Fernando Solossa bersama kelompok berkepentingan jangan mencari legitimasi kepada pemerintah NKRI dengan menggunakan isu Papua Merdeka untuk kepentingan kursi di pemilu 2024.
“Peristiwa di Kisor dan Fan Kahrio yang disebutkan oleh bapak Fernando Solossa selaku ketua DPRD Maybrat itu kami bantah pelakunya bukan warga sipil yg berkeliaran di kota seperti 10 orang yg dimediasi bapak ketua DPRD untuk bertemu Dandrem dan mengaku diri untuk berbalik ke pangkuan NKRI, tetapi pelakunya yang jelas adalah Tentara Pembebasan Nisoinal Papua Barat (TPBPB) Kodap 4 Sorong Raya yang bergerilya di hutan”,tegasnya.
Untuk itu, kalau tidak mampu mengejar dan mencari pelaku, jangan salah menangkap dan mengklaim orang sembarangan atas tujuan kepentingan sesaat kursi kursi dan jabatan.
“Bapak Fernando Solossa ingat bahwa bahwasanya perjuangan Pembebasan Papua Barat merupakan perjuangan suci yang tidak dapat di gadai dengan makan, minum, uang dan kursi jabatan seperti yg bapak pikirkan, dan perjuangan ini akan terus berjalan sampai Papua Merdeka”,tandasnya.
Editor : Redaksi