Komunitas Lapak Baca Papua Berpikir Sukses melalui Literasi

KOTA SORONG, PAPUSPIRITNEWS.COM-Mahasiswa Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya yang bergabung dalam Komunitas Lapak Baca Papua Berpikir (KLBPB) menyelenggarakan Lapak Baca buku dan diskusi di Jalan Malibela Keluruhan Klawalu Sorong Timur, Km 12 Papua Barat Daya, Jumat (4/7/2025).
Kalvin Sorry sebagai penanggung jawab KLBPB kepada wartawan bahwa ini sebuah langkah kongkrit untuk mengantar generasi muda Papua pada mencerahkan pola pikir kritis dan progresif. Kini kami mengamati cara pandang anak muda Papua terhadap dunia pendidikan, sosial, politik ekonomi, dan berbagai aspek lainya jauh dari harapan.
“Untuk itu, kami kaum intelektual membentuk sebuah komunitas literasi guna untuk membangun generasi- generasi muda Papua, ujar Kalvin dengan motivasi Tinggi.
Lebih lanjut Kalvin Sorry, mengungkapkan harapan penting para lima kabupaten satu kota terutama dinas pendidikan provinsi Papua Barat Daya berkerjasama agar membantu demi membangun generasi Papua khusus Papua Barat Daya dalam cara berpikir, serta analisis terhadap dinamika politik dan sebagainya.
Sementara itu Samuel Assem, perwakilan komitmen tersebut menyatakan literasi Papua berpikir ini hadirnya berawal dari berbagai macam ketimpangan sosial yang terjadi.
“Kami mahasiswa Papua Barat Daya menyelenggarakan Lapak Baca sebagai Langkah kepedulian terhadap kondisi kehidupan generasi muda saat ini” tuturnya Assem.
Ia menegaskan, pentingnya pendidikan non formal untuk membina sumber daya manusia. Ini bukan sekedar komunitas melainkan tindak nyata membebaskan individu dari penindasan dan ketidakadilan sosial.
“Kita lebih daripada sejarah proses beradaban mulia dari Jawa sampai di Papua itu memiliki satu loncatan yang jauh atau memiliki satu celah yang kosong. Dengan celah itu kita tidak bisa loncat maka kita harus membangun jembatan, dengan jembatan itu kita membangun sumber daya manusia Papua Barat Daya atau Papua umumnya.”akuinya
Menurut Samuel langkah strategis seperti ini sangat positif untuk kemajuan pendidikan di Papua, karena Papua hari ini tidak butuh infrastruktur atau pembangunan Fisik. Tetapi Papua haus ilmu pengetahuan atau pendidikan yang memadai,” harapan mahasiswa ini.
Ia menjelaskan komitmen komunitas literasi Papua berpikir dibentuk sejak 28 Juni 2025. hal teknis seperti logo bendara untuk komunitas literasi Papua berpikir ini sudah jadi dan yang kurang di mana nanti kita diskusi. Literasi tersebut terus menerus melakukan tidak bisa berhenti disini,” pungkusnya.
Target literasi ini kata dia seluruh anak-anak muda Papua. Karena sesuai dengan nama komunitas yaitu Papua berpikir, artinya seluruh anak muda pelajar mahasiswa dan pemuda di kalangan Papua saja.
Alexsander Yenggwir, salah satu anggota komunitas itu mengakui pendidikan non formal diatu dalam undang-undang nomor 20 tahun 2003 soal sistem pendidikan Nasional khusus pasal 26.
Pendidikan non formal yang juga dikenal sebagai pendidikan luar sekolah untuk melengkapi pendidikan formal,” Tegas Alexander alis Alex.
Terkait pendidikan gratis yang disampaikan oleh pemerintah kota Sorong disaat kampanye politik 2024 lalu. pendidikan gratis sangat positif kalau
diterapkan sesuai janjinya.
“Lliterasi seperti ini menyadarkan generasi Papua untuk meningkatkan kreatif dan kecerdasan,” ucapannya.
Pendidikan bukan hanya kemampuan menulis dan membaca saja tetapi tentang menemukan jati diri manusia dalam kehidupan sehari-hari. [Eskop Wisabla]