Kontingen Pesparani Katolik Provinsi Papua Barat Daya Ikut Pesparani Nasional ke -III DKI Jakarta
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com– Sebanyak 6 Kontingen Pesparawi Provinsi Papua Barat Daya secara resmi dilepas oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Papua Barat Daya, Edison Siagian di gedung Lux Et Oriente Katedral Sorong, Selasa (24/10/2023).
Edison Siagian dalam sambutannya mengingatkan pentingnya perlombaan pesta paduan suara Gerejani tingkat nasional di Jakarta. Untuk itu, semua kontingen harus siap untuk menampilkan penampilan terbaik dari papua barat daya.
“Karena ini adalah pesta maka semua kontingen harus siap. Baik dari busananya, penampilan, namun yang terpenting adalah vokalnya. Ini kan pesta paduan suara jadi tentunya kita sudah harus siap hati dan juga mental untuk berlomba,” harap Sekda Papua Barat Daya, Edison Siagian.
Edison Siagian berpesan LP3KD Papua Barat Daya harus ada dalam kebersamaan serta menciptakan kekompakan untuk membawa nama Provinsi termuda itu meski datang dari Kabupaten/Kota yang berbeda.
“Saya ingatkan, kontingen harus ada dalam kebersamaan dan menciptakan kekompakan untuk mengharumkan nama Papua Barat Daya di tingkat nasional,”katanya.
Untuk itu, pemerintah Provinsi Papua Barat Daya terus mendukung Lembaga Pembinaan dan Pengembangan Pesparani Katolik Daerah (LP3KD) Papua Barat Daya dalam lomba Pesparani tingkat nasional di Jakarta pada tanggal 27 Oktober 2023 mendatang.
Uskup Manokwari Sorong, Mgr. Hilarion Datus Lega, Pr yang diwakili Vikaris Jendral (Vikjend) P. Lewi Ibori, OSA dalam sambutanya mengatakan Pesparani adalah pembinaan dan pengembangan keimanan Katolik.maka ada tiga pilar yang menjadi pendukung utama yakni pilar pemerintah, pilar gereja dan pilar masyarakat.
“Tiga pilar ini menjadi penentu utama keberangkatan kontigen Pesparani Provinsi Papua Barat Daya”ujar P. Lewi Ibori.
Terkait dengan digelarnya Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) Katolik di Jakarta bukan ajang persaingan melainkan mutu Iman dan peningkatan kualitas kerohaniaan dan sebagai sebuah pesta.
Maka hasil akhir dari kegiatan ini harus mendatangkan kedamaian dan sukacita, kegembiraan dan persaudaraan agar kedamaian, sukacita, kegembiraan dan persaudaraan Itu tidak saja menjadi milik saudara-saudari peserta pesparani tetapi harus ditularkan ke seluruh masyarakat agar tercipta harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
Sebagai umat beragama kita tidak terlepas dari status sebagai bagian masyarakat di Papua terdapat banyak suku dan budaya serta macam-macam perbedaan baik itu suku, ras maupun agama namun kita tetap bersaudara Kedamaian dan kondusivitas masyarakat harus tetap kita jaga sebagai modal dasar membangun Papua Tanah Damai.
Untuk itu, Pastor Lewi Ibori menghimbau kepada semua agar terus menjaga dan memelihara harmoni kehidupan .
“Kami berharap pelaksnaaan Pesparani tidak sekedar menjadi ajang perlombaan semata namun sebagai upaya pembinaan mental, spiritual dan moral Katolik. Sebagai wujud keimanan umat memupuk tali persaudaraan, dan kebersamaan serta kesatuan umat Katolik terutama di 37 Keuskupan Indonesia dan 38 Provinsi se-Indonesia.
“Sekali lagi kami juga berharap melalui pesparani ini, umat Katolik di Paroki dan Pra-Paroki Keuskupan Manokwari Sorong (KMS) dapat mengembangkan kreativitas seni budaya yang hidup dalam tata ibadah Katolik sekaligus meningkatkan mutu paduan suara, pertukaran pengetahuan dan pengalaman antar peserta kontingen pesparani se Indonesia,”harap Vikjend
Ketua Umum LPK3D Provinsi Paoua Barat, Elias Yumte, S.AN dalam laporannya mengatakan Pesparani adalah momen pertemuan terbesar umat Katolik di Indonesia. Pada tahun 2018 kegiatan ini dilaksanakan di Kota Ambon. Kemudian pada tahun 2022, kegiatan ini diselenggarakan di Kupang, NTT. Dan pada tahun 2023 diselenggarakan di DKI Jakarta.
“Tujuan dari Pesparani adalah pembinaan dan pengembangan iman serta karakter yang religius. Perlombaan yang diadakan adalah merupakan sarana pembinaan dan pengembangan karena itu pertama-tama sungguh dimaknai sebagai wahana peningkatan mutu iman Katolik”,terangnya.
Untuk diketahui bahwa kontingen Pesparani Papua Barat Daya mengikuti sembilan mata lomba yaitu 1. Lomba Paduan Suara Orang Muda dari Kota Sorong 2. Paduan Suara Dewasa Wanita dan Mazmur Dewasa dari kabupaten Raja Ampat 3. Lomba paduan suara etnik Papua dan tutur Kitab Suci dari Kabupten Tambrauw 4. Lomba Mazmur Anak dan remaja dari kabupaten Sorong 5. Lomba Cerdas Cermat Anak dan Remaja dari Kabupaten Maybrat.
Dengan jumlah peserta yang berangkat sebanyak 1S9 orang. [Engel Semunya]