KPK Diharapkan Datang ke Papua Periksa Lukas Enembe Gubernur Papua di Kediamannya di Koya Timur

Jayapura, papuaspiritnews.com-Gembala DR. Socratez S. Yoman Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua mengatakan Lukas Enembe Gubernur Papua memang benar sakit dan sedang dalam proses pemulihan.
“Negara telah melanggar hak dasar untuk akses mendapat pelayanan kesehatan bapak Lukas Enembe Gubernur Papua dengan memblokir, mengisolasi dan pembiaran. Ini bentuk kekerasan dan kejahatan kemanusiaan yang serius dan berat dilakukan Negara secara sistematis.
Pada Senin, 24 Oktober 2022, saya mengunjungi bapak Lukas Enembe Gubernur Papua di keadiaman. Saya melihat kesehatan Lukas Enembe Gubernur Papua sedang pulih dengan proses yang sangat lambat. Beliau stroke berat dan memerlukan waktu untuk pulih kembali.
Beliau sampaikan kepada saya, pada 23 Oktober 2022, Pangdam 17 Cenderawasih dan Kapolda Papua mengunjungi bapak Lukas Enembe Gubernur Papua di kediamannya. Ada pertemuan juga demgan Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (KABINDA) Mayjen TNI Agus Gustav Irianto mengunjungi beliau pada 6 Oktober 2022 mewakili KPK”,ujar Gembala DR. A.G. Socratez Yoman dalam keteranganya yang diterima papuaspiritnews Selasa, (25/10/2022).
Selain itu, ada pula Dewan Gereja Papua (DGP-WPCC) ada pertemuan dengan Gubernur Papua bapak Lukas Enembe pada 1 Oktober 2022 dan juga pertemuan dalam jumlah besar Dewan Gereja Papua (WPCC), Persekutuan Gereja-Gereja Papua (PGGP), Asosiasi Pendeta Indonesia (API) pada 4Â Oktober 2022 dikediaman Lukas Enembe bapak Lukas Enembe di Koya Timur.
Sebelumnya pada 28 September 2022, Ketua Komisi Hak Asasi Manusia (KOMNAS HAM) datang mengunjungi Lukas Enembe gubernur Papua.
“Saya belum tahu rekomendasi apa yang dibuat KOMNAS HAM sesudah pertemuan dengan LE gubernur Papua.
<span;>Kunjungan-kunjugan seperti ini patut diapresiasi, supaya mereka melihat dan mendengar secara langsung dari Gubernur Papua bapak Lukas Enembe. Supaya seluruh rakyat di Papua dan di Indonesia tidak disesatkan dari berita-berita yang disebar luaskan di media-media secara liar, tidak berdasarkan fakta dan juga komentar-komentar dari orang-orang yang “dibayar” untuk berbicara tanpa bukti”,tegas SocratezbS Yoman.
Karena, informasi akurat, benar dan sesuai realitas keadaan kesehatan bapak Lukas Enembe Gubernur Papua dapat dipercaya melalui sokter pribadi, pengacara, dan juga melalui kunjungan-kunjungan dari berbagai pihak yang peduli kemanusiaan terhadap kesehatan bapak Lukas Enembe Gubernur Papua ini harus melihat sisi demi kemanusiaan dan kesehatan Lukas Enembe Gubernur Papua.
Menurut Socratez S Yoman Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis Papua yang juga Anggota Dewan Gereja Papua bahwa ada tiga hal yang mendesak dan tidak bisa ditunda-tunda, yaitu:
1. Lukas Enembe Gubernur Papua diberikan akses berobat ke Singapura atau dokternya segera didatangkan ke Papua;
2. Dokter dipilih dan disetujui oleh Lukas Enembe, keluarga, pengacara dan dokter pribadi.
3. Lukas Enembe Gubernur Papua sebaiknya diminta keterangan atau diperiksa KPK dikediamannya di Koya Timur tidak boleh diperiksa di luar karena ada konsekwensi berat dari rakyat Papua yang mencintai dan memilih beliau sebagai gubernur dan juga sebagai pemimpin hati nurani dan pemimpin besar rakyat Papua.
Kepedulian dan keprihatinan terhadap kesehatan bapak Lukas Enembe gubernur Papua terlihat dan terbukti dari orang-orang hebat datang mengunjunginya dan juga doa-doa suci dan tulus dari semua orang benar.
“Seperti yang dikatakan LE Gubernur Papua, saat saya berkunjung ke rumahnya di Koya Timur pada 26 September 2022, Bapak LE sampaikan bahwa Pak Yoman, saya siap memenuhi panggilan KPK, tapi pak Yoman lihat, suara saya belum normal ini, putus-putus, pelan-pelan dan kaki saya juga lemah. Saya benar-benar sakit. Pada saat saya sehat dan kuat pasti saya memberikan keterangan kepada KPK,”tiru Socrates S Yoman
Untuk itu, kepada KPK dan penguasa Indonesia di Jakarta, bahwa Lukas Enembe tetap ada dihati rakyat sebagai gubernur Papua. Lukas Enembe tidak pernah dipilih sebagai gubernur oleh KPK dan KPK tidak punya hak menghentikan Lukas Enembe gubernur Papua dengan alasan uang 1 milyar.
Karena, Lukas Enembe gubernur Papua dipilih oleh rakyat Papua untuk lima tahun, bukan dihentikan oleh KPK. Tindakan KPK telah melukai hati rakyat Papua dan menimbulkan kemarahan rakyat Papua.
KPK dan Penguasa Indonesia di Jakarta jangan menciptakan konflik di Papua. Jangan memancing kemarahan rakyat Papua. Bebaskan Lukas Enembe gubernur Papua dan pulihkan nama baik.
“Keselamatan NKRI dan Kesehatan Lukas Enembe gubernur Papua lebih penting daripada 1 milyar dan kepentingan politik tahun 2024.
Stop Politisasi dan Kriminalisasi Lukas Enembe. Save LE Gubernur Papua, Save Rakyat Papua, Save NKRI, Save G-20.
“Karena derita Lukas Enembe Gubernur Papua adalah juga derita rakyat Papua. Lukas Enembe pemimpin rakyat kecil.Rakyat kecil tetap bersama Lukas Enembe. Kegelisahan Lukas Enembe adalah juga kegelisahan rakyat Papua. Air mata Lukas Enembe adalah air mata rakyat Papua”,tandas Socratez S Yoman. (ES)