Leonard Yarollo, SH, Ketika Terpilih Jadi Anggota MRPBD Komitmen Perjuangan Hak Masyarakat Adat Tehit
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Leonard Yarollo, SH salah satu dari sejumlah calon anggota Majelis Rakyat Papua Barat Daya (MRPBD) menegaskan ketika dirinya terpilih dan dipercayakan sebagai anggota lembaga Kultural Orang Asli Papua (OAP) di Papua Baray Daya maka pihaknya komitmen perjuangkan hak masyarakat adat papua khususnya wilayah utusan tanah tehit.
“Karena hadirnya lembaga ini tentunya untuk membina pelestarian penyelenggaraan kehidupan adat dan budaya asli Papua membina kerukunan kehidupan beragama; dan mendorong pemberdayaan perempuan”,ujar Yarollo di Panorama Hotel Selasa, (23/5/2023).
Menurutnya, MRP merupakan lembaga Representasi Kultural orang asli Papua memiliki tugas dan wewenang dalam rangka perlindungan hak-hak Orang asli Papua, dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya, pemberdayaan perempuan, dan pemantapan kerukunan hidup beragama.
Dimana jumlah Anggota MRPBD 31 orang terdiri atas wakil adat, wakil perempuan, dan wakil agama yang masing-masing berjumlah 11 orang.
“Selain itu, juga tugas memberikan pertimbangan dan Persetujuan terhadap pasangan bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur yang diusulkan oleh DPRPBD sesuai amanat Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua’,jelasnya.
Dikatakan Yarollo, proses seleksi mulai dari tingkat kabupaten hingga hari ini seleksi akhir melalui wawancara tentu mempunyai harapan, ketika masuk dan ditetapkan sebagai anggota representasi kultural orang asli Papua yang memeliki wewenang tertentu dalam rangka perlindungan hak-hak orang asli Papua dengan berlandaskan pada penghormatan terhadap adat dan budaya setiap tujuh sub suku di wilayah Doberay Provinsi PBD, pemberdayaan perempuan, dan pemantapan kerukunan hidup beragama.
“Untuk mencapai kesetaraan dengan menghormati adat dan komitmen untuk melakukan rekonsiliasi antara sesama orang asli Papua yang ada di suku tehit, Sorong Selatan Papua Barat Daya untuk kebaikan bersama”,pintanya.
Untuk itu, lembaga adat yang direflesikan sebagai lembaga legislatif masyarakat asli Papua adalah Majelis Rakyat Papua yang anggotanya terdiri dari perwakilan unsur agama, unsur adat, dan unsur perempuan sebagai representasi kultural masyarakat adat asli Papua, sebagaimana
<span;>diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 21 Tahun 2001
Sementara itu, Melkias Krimadi kordinator bidang Humas Binasket se-tanah Papua berharap panitia pelaksana rekrutmen anggota MRPBD agar melaksanakan tugas rekrutmen sesuai aturan dan takut akan Tuhan.
“Karena, setiap calon anggota MRPBD yang antar mendaftar dan hari ini terakhir proses wawancara. Ini utusan dari masing-suku mewakili suara arus bawah khususnya masyarakat adat, perempuan dan agama. Jadi, kami masyarakat Tehit juga di akomodir di lembaga Kultural OAP di Provinsi Papua Barat Daya”,tegas Krimadi.
Terbentuknya provinsi PBD ini, kata dia orang tehit juga ikut berjuang maka jatah anggota MRPBD dari utusan dari tanah tehit khususnya adat, perempuan dan agama juga ada di lembaga ini.
“Karena jabatan eselon I, II dan III di provinsi papua barat daya ini tidak ada orang tehit, maka utusan anggota MRPBD juga dari tanah tehit, itu harapan kami”,pintanya.
Pantauan media ini, dukungan dari masyarakat adat tehit khususnya Sawiat raya memadati lobi Panorama hotel mengiringi utusan calon anggota MRP dengan tarian srar (dansa) yang mendapat perhatian dari karyawwn hotel dan tamu undangan lainnya. (Engel Semunya)