Lukas Enembe Gubernur Papua Adalah Tokoh Akar Rumput Rakyat Papua Bukan Pemimpin Para Elit
(Ganggu Lukas Enembe Gubernur Papua, sama saja mengganggu rakyat Papua dan goncang Papua)
Oleh Gembala DR. A.G. Socratez Yoman, MA
(Mari, kita semua jaga Papua, supaya semua orang hidup dengan damai. Syaratnya: Jangan mengganggu Lukas Enembe gubernur Papua dalam keadaan sakit.”
Ada lima akar pahit yang akan melahirkan gelombang kemarahan rakyat Papua, yaitu:
1. Penetapan Lukas Enembe Gubernur Papua sebagai tersangksa dari KPK tanpa atau sebelum diminta keterangan dari bapak Lukas Enembe.
KPK tidak patuh dan taat hukum dan telah melanggar hukum. KPK tidak memelihara wibawa hukum. KPK melakukan kesalahan fatal dan ini sedang menjadi blunder.
Kesalahan dan kefatalan itu terbukti dengan KPK berusaha berlindung di sayap pemerintah dengan melibatkan Menkopolhukam Mahfud MD. Mahfud MD tampil dengan frontal di depan publik.
Sepertinya agenda khusus atau agenda tersembunyi yang disembunyikan KPK dibalik penetapan Lukas Enembe Gubernur Papua sebagai tersangka tanpa diminta keterangan.
Dalam bahasa Rocky Gerung ialah ada kepanikan dipihak pemerintah yang terbukti dari bahasa tubuh Mahfud MD Menkopolhukam.
Kita pelajari dan analisa apa yang disampaikan Rocky Gerung kepada Hersubeno Arief wartawan senior FNN, sebagai berikut:
“Ada kepanikan Istana urusan dengan pak Lukas Enembe. Ini ada apa Mahfud MD turun tangan. Kebingungan Istana terbaca dari bahasa tubuh dari Mahfud MD. Kehadiran pak Mahfud MD, ada ketegangan Istana. Tiba-tiba sebut uang 560 milyar, ini tidak fokus. Papua itu wilayah panas dingin.”
2. Kalau Lukas Enembe Gubernur Papua dijemput paksa dalam keadaan sakit
Semua orang, siapapun dia, pasti marah kalau saudaranya, keluarganya diganggu saat sakit. Apapun dia atau mereka lakukan untuk melindungi, menjaga dan merawat, supaya keluarga yang sakit itu sembuh.
Masyarakat kaki debu atau kaki telanjang, pagi, siang dan malam, sedang berdiri di depan pintu masuk bapak Lukas Enembe Gubernur Papua. Saya sudah berkunjung empat kali. Saya melihat mereka, saya menjiwai mereka. Mereka dianggap orang-orang biasa, tapi ketulusan dan kesetiaan adalah kekuatan yang menjaga pemimpin mereka dalam keadaan sakit.
Mata Tuhan, wajah Tuhan, alam Papua, roh-roh leluhur Papua, dan doa-doa orang baik hati dan orang-orang kudus menemani orang-orang kaki abu dan kaki telanjang ini.
Apakah beberapa orang kaki abu dan kaki telanjang ini berdiri sendirian di sana?
Jawabannya: TIDAK!
Ratusan dan ribuan rakyat Papua yang berada rawa-rawa, lembah-lembah, danau, laut, gunung, ada bersama mereka. Kita akan saksikan kalau Lukas Enembe Gubernur mereka dijemput paksa dalam keadaan sakit.
3. Uang 1 milyar itu uang milik Lukas Enembe Gubernur Papua. Rakyat kaki telanjang dan kaki abu sudah dengar bahwa uang 1 milyar adalah uang pribadi Lukas Enembe Gubernur Papua, bukan uang gratifikasi.
Kemarahan rakyat bukan saja dengan uang 1 milyar. Kemarahan seluruh rakyat karena berbagai bentuk ketidakadilan hukum, diskriminasi rasial, kejahatan dan kekerasan negara yang menyebabkan pelanggaran HAM berat. Kasus terbaru mutilasi 4 warga 22 Agustus 2022 di Timika dan penyiksaan 3 warga sipil di Mappi 1 orang meninggal dunia dan penyelesaian kasus Paniai berdarah 8 Desember 2014 yang tidak adil dan sangat mengecewakan.
4. Kalau Terjadi Penghentian Lukas Enembe sebagai Gubernur Papua dari KPK. Kemarahan rakyat Papua yang akan menggoncangkan Papua ialah kalau KPK atau Mendagri menghentikan Lukas Enembe sebagai Gubernur Papua. Karena, pemahaman rakyat ialah Gubernur Papua Lukas Enembe dipilih rakyat Papua dan gubernur Papua, bukan dipilih KPK jadi gubernur Papua.
Lukas Enembe Gubernur Papua tetap dan selamanya ada di hati rakyat Papua. Lukas Enembe Gubernur Papua milik rakyat Papua. Lukas Enembe Gubernur Papua bapaknya rakyat Papua. Lukas Enembe Gubernur Papua dicintai dan dijaga oleh rakyat Papua.
5. Ada Konspirasi politik dan Diskriminasi Rasial
Ada apa konspirasi politik yang bernafaskan diskriminasi rasial? Lukas Enembe Gubernur Papua benar-benar korban konspirasi politik, kriminalisasi, dan diskriminalisasi rasial.
Haris Hazhar menyatakan:
“Kalau orang Papua yang melakukan pelanggaran hukum cepat prosesnya. Tapi jika ada aparatur negara yang melakukan pelanggaran hukum kepada warga prosesnya lama sekali. Orang Papua jadi tanya, ini sebetulnya ada apa? Menurut saya begini, di hari seperti ini, di jaman seperti ini, tidak usah baperlah. Hak asasi manusia itu sesuatu yang nilai yang dipercaya. Ada orang yang peduli pada Palestina seperti Menlu kita bikin konferensi soal Palestina.Tapi kenapa kalangan internasional mau peduli soal Papua jadi keberatan? Itu. Kalau mau bicara isu merdeka, silahkan. Tetapi soal internasinalisasi tidak usah terlalu sensitif. Karena memang persoalan-persoalan hak asasi manusia berlangsung lama, mendalam dan memburuk, ya, itu boleh. Internasional perlu mempertanyakan.”
Akhirnya, saya mau sampaikan kepada KPK dan penguasa Indonesia di Jakarta, bahwa Lukas Enembe tetap ada dihati rakyat sebagai gubernur Papua. Lukas Enembe tidak pernah dipilih sebagai gubernur oleh KPK dan KPK tidak punya hak menghentikan Lukas Enembe gubernur Papua dengan alasan uang 1 milyar.
Lukas Enembe gubernur Papua dipilih oleh rakyat Papua untuk lima tahun, bukan dihentikan oleh KPK. Tindakan KPK telah melukai hati rakyat Papua dan menimbulkan kemarahan rakyat Papua.
KPK dan Penguasa Indonesia di Jakarta jangan menciptakan konflik di Papua. Jangan memancing kemarahan rakyat Papua. Bebaskan Lukas Enembe gubernur Papua dan pulihkan nama baik.
Keselamatan NKRI dan Kesehatan Lukas Enembe gubernur Papua lebih penting daripada 1 milyar.
Api kecil biasanya menghanguskan rumah besar atau hutan besar. Uang 1 milyar bisa runtuhkan NKRI.
Orang sakit jangan diganggu. Orang sakit harus dilihat dari mata kemanusiaan bukan diukur dari uang 1 milyar.
Saya yakin, KPK lebih memilih kepentingan keamanan NKRI dan Pertemuan G-20 daripada 1 milyar rupiah. Ingat! Menjaga, merawat dan memelihara NKRI bukan dengan mengurus uang 1 milyar.
Doa dan harapan saya, tulisan singkat ini memberikan pencerahan kepada semua saudara dan sahabat untuk mendoakan kesembuhan bapak Lukas Enembe gubernur Papus supaya segera sembuh, pulih dan kuat. Tuhan Yesus memberkati.
Save LE Gubernur Papua, Save Papua, Save NKRI, Save G-20. Lupakan 1 milyar.
Ita Wakhu Purom, 29 September 2022
Penulis:
1. Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua.
2. Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC).
3 Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC)
4. Anggota Baptist World Alliance (BWA).
__________
NO HP/WA: 08124888458