Mahasiswa Jayawijaya Menilai Ketua DPR Papua Tidak Punya Kontribusi Terhadap Rakyat dan Mahasiswa Jayawijaya
JAYAPURA, PAPUASPIRITNEWS.com-Hengky Hilapok Aktivis Mahasiswa Jayawijaya mengungkapkan Ketua DPR Papua merupakan salah satu wakil rakyat yang mewakili rakyat Lapago pada umumnya dan khusus Jayawijaya.
Namun, Ketua DPR Papua tersebut dinilai mengabaikan issue kemanusiaan dalam hal, tindakan represif TNI dan POLRI terhadap rakyat papua dan sampai hari ini mahasiswa jayawijaya menilai bahwa, kepedulian seorang Ketua DPRP tentang pentingnya nilai kemanusiaan terhadap Rakyat lapago tidak ada.
Hal ini dikarenakan beberapa penembakan terjadi terhadap rakyat sipil oleh TNI/POLRI di seluruh tanah papua tidak pernah bicara dan seperti ikan mati, sehingga mahasiswa jayawijaya minta periode berikut keluarga banua tidak ambil suara di lapago pada umumnya dan khusus jayawijaya.
Karena Bupati Jayawijaya, Ketua DPRP Jhon Banua Rouw, dan DPR-RI Robert Rouw diwakilkan di kursi sterategis oleh rakyat lapago, namun kinerja/pengabdian mereka sebagai kontribusi balik terhadap rakyat tidak jelas.
“Sehingga kami mahasiswa jayawijaya menyikapi bahwa, keluar dari lapago dan kembalikan hak kesulungan politik terhadap anak asli lapago”,tegas Henky seperti yang dikutip info seputar papua Sabtu, (11/3/2023)
Ketua Asrama mahasiswa jayawijaya (Nayak I) Yosep Wetipo, Ketua DPRP mustinya punya kontribusi terhadap rakyat dan mahasiswa jayawijaya.
“Saya sebagai ketua kesal dengan kondisi Wifi ke 9 Asrama diantaranya ke 4 asrama dari Desember tahun 2022 sampai saat ini belum pernah aktif, padahal pada saat reses pada Jumat,(05/03/2021) yang di pusatkan di Asrama Nayak I yang terletak di kawasan Kamkey, Abepura Jayapura Papua.
Sehingga Ketua DPRP musti punya perhatian penuh terhadap mahasiswa sebagai aset dan penerus pembangunan”,harapnya.
Selain itu, Ketua Himpunan Mahasiswa Pelajar Jayawijaya (HMPJ) Albert Kalolik. Menilai bahwa, Ketua DPR Papua berjanji akan bantu Beasiswa terhadap 30 mahasiswa jayawijaya pada saat penerimaan HMPJ 23 september 2021, namun hal itu janji palsu. Karena beasiswa itu bersumber dari Dana otsus, namun dapat 1 kali dan selanjutnya beasiswa tidak pernah jalan sampai saat ini.
“Kami minta, ketua DPRP tidak jadikan mahasiswa jayawijaya sebagai tempat bangun pencitraan politik”,tandasnya. (**)