Mama-mama Papua Berjualan Hasil Kebun di Emperan Pertokoan Sanggeng Manokwari, Pemda Manokwari Dinilai Tak Cepat Respon
MANOKWARI, PAPUASPIRITNEWS.com-Yan Christian Warinussy salah satu Advokat dan Pembela Hak Asasi Manusia (HAM) Di Tanah Papua, mempertanyakan apa alasan sehingga sejumlah besar mama-mama Asli Papua harus “menggelar” barang dagangan berupa sayur-mayur, buah-buahan dan lain sebagainya di sejumlah emperen toko di kawasan Jalan Yos Sudarso, Sanggeng-Manokwari?
Pemandangan ini sudah berlangsung sekitar 2 (dua) atau 3 (tiga) bulan terakhir sejak Oktober 2023 hingga saat ini Januari 2024.
“Hal ini saya pertanyakan, karena sesungguhnya fakta tersebut bertentangan dengan amanat Undang Undang Nomor 21 Tahun 2001 Tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua yang memberikan keberpihakan (afirmasi) dan pembedayaan bagi Orang Asli Papua (OAP), termasuk mama-maka Papua tersebut”,ujar Watinussy kepada media ini Rabu, (10/1).
Membludaknya mama Asli Papua yang berjualan di sepanjang emperen Toko Sanggeng, hingga di samping Toko Mawar serta pula di trotoar pada Jalan Jenderal Sudirman, Barobudur (Imbrairiri), Manokwari sungguh menarik.
“Sebab saya tidak melihat adanya respon cepat dari organisasi perangkat daerah (OPD) teknis di Kabupaten Manokwari maupun. Provinsi Papua Barat yang merespon kondisi mengenaskan ini. Menjadi pertanyaan bagi kita, bagaimana bisa para pelaku ekonomi rakyat OAP ini selalu seperti termarginalisasi dari hak-hak mereka untuk memperoleh kesempatan utama dan pertama dalam berusaha di atas tanah airnya sendiri”,terang Warinussy.
Sementara ada sejumlah pedagang non OAP yang bisa diberi fasilitas berjualan diatas para-para dengan berpondok di samping Kompleks Bank Mandiri Cabang Manokwari?
“Saya kira Pemerintah Daerah Kabupaten Manokwari mesti merespon hal tersebut secara adil dan mengena pada pemecahan masalah. Menjadi pertanyaan pula, apakah kelak setelah proyek pembangunan Pasar Sentral Sanggeng-Manokwari selesai, mama-mama OAP tersebut bisa memperoleh akses untuk berjualan pula di dalam kompleks pasar Sentral, Sanggeng-Manokwari tersebut”, tanya Warinussy. [Engel Semunya]