Maraknya penjambretan dan penganiayaan di Kota Injil Manokwari, Warinussy: Tindakan ini tak mencerminkan Kerajaan Allah di bumi Papua

PAPUASPIRITNEWS.COM, SORONG-Yan Christian Warinussy Penatua dan Anggota Badan Pekerja Klasis Gereja Kristen Injili (GKI) Di Tanah Papua Klasis Manokwari, menyampaikan keprihatinan pribadi dan keluhan jemaat GKI Se Tanah Papua atas situasi Kota Manokwari jelang Peringatan Hari Ulang Tahun Pekabaran Injil (HUT PI) ke-170, 5 Februari 2025.
Yaitu berkenan dengan situasi kehidupan sosial kemasyarakatan yang sama sekali tidak menunjukkan tanda-tanda Kerajaan Allah di Bumi Papua, khususnya Manokwari sebagai Daerah dan Kota Injil.
Situasi mana terkait maraknya kejadian penjambretan dan atau perampokan bahkan penganiayaan yang dilakukan beberapa anak muda Papua Asli terhadap beberapa korban yang hingga kini telah menjalani perawatan serius di Rumah Sakit.
Hal ini menimbulkan tanda tanya besar terhadap kapasitas dan kemampuan Kapolresta Manokwari Kombes Polisi RB.Simangunsong dan Wakapolresta Manokwari Kompol Agustina Sineri.
Saya mendapatkan informasi bahwa ada sekitar 2 (dua) orang terduga pelaku berinisial MM dan BM yang sudah diamankan di Rumah Tahanan Negara (Rutan) Polresta Manokwari. Atas nama masyarakat Kabupaten Manokwari korban penjambretan dan dari hukum Chtistian Warinussy mendesak Kapolresta Manokwari agar kedua pelaku diproses hukum secara cepat dan dilimpahkan perkaranya untuk menjalani proses hukum di Pengadilan di luar Manokwari, yang terdekat misalnya di Makassar, karena diduga mereka adalah terduga pelaku yang telah berulang kali menjalani proses hukum atas perbuatan yang sama”,pinta Warinussy dalam keterangannya Senin. (3/2/2025).
Warinussy juga menyatakan keprihatian dengan perilaku para pemuda-pemudi yang senantiasa berpesta pora setiap hari Sabtu malam atau malam Minggu di sekitar Kota Manokwari dengan menggunakan musik memakai sound system di sekitar depan Bank Danamon Jalan Yos Sudarso Manokwari maupun di samping Gedung Olahraga (GOR) Sanggeng dan terakhir di timbunan talud depan Kantor Klasis GKI Manokwari.
“Saya melihat Kapolresta Manokwari sama sekali tidak melakukan upaya hukum yang terukur dari sisi perijinan keramaian serta test urine. Hal mana penting untuk mengecek apakah kegiatan semacam ini memiliki dampak terhadap pemakaian narkotika dan obat terlarang secara bebas”,tanya Warinussy.
Menjelang peringatan HUT PI ke-170 ini, seharusnya institusi keamanan seperti Polresta Manokwari, Polda Papua Barat dan Badan Narkotika Nasional (BNN) Papua Barat menaruh perhatian dan segera melakukan langkah preventif.
Generasi Muda Papua (Asli) semestinya terhindar dari kegiatan yang tidak mencerminkan pertumbuhan Injil yang sudah menjadi warna kehidupan sosial kemasyarakatan di Tanah Papua selama 170 tahun ini.
Perkembangan sosial kalangan muda-mudi dan remaja di Manokwari sudah cenderung mengkhawatirkan, sehingga peran Gereja (GKI Di Tanah Papua) juga melalui Forum Generasi Muda (FGM) GKI Di Tanah Papua ditantang untuk mengambil posisi terdepan dan sentral dalam pembinaan muda-mudi Papua (asli) tersebut. [engel semunya]