Muskomcab Pemuda Katolik Maybrat Dinilai Sarat Kepentingan

Maybrat, (papuaspiritnews.com)-Ketua Pemuda Katolik Komisariat Cabang (Komcab) Kabupaten Maybrat masa bakti 2021-2024, Patrik Jorgen Baru menilai pelaksanaan Musyawarah Komisariat Cabang (Muskomcab) Pemuda Katolik pada 28 Januari 2023 mendatang di Ayawasi Kabupaten Maybrat bertentangan dengan aturan organisasi dan sarat kepentingan.
Menurut Jorgen, aturan mengamanatkan agenda tersebut (Muskomcab) baru akan digelar pada 13 September 2024, karena dia resmi dipilih melalui Muskomcab pada 13 Oktober 2021 dan pengurusnya dilantik dua minggu setelahnya oleh Ketua Komda Papua Barat, Yosepha Faan kala itu.
“Masa kepemimpinan kami dengan pengurus baru akan berakhir 31 September 2024 sesuai SK pelantikan setelah terpilih pada muskomcab di Aula Trianaboh di Ayawasi pada 13 Oktober 2021 silam, dan dilantik dua minggu setelahnya oleh Yosepha Faan, Ketua Komda Papua Barat sebelumnya,”tegas Jorgen, Kamis (26/1/2023).
“Pelantikan saat itu, dihadiri semua kepala kampung, pastor, masyarakat, dan semua pemuda. Dan disitu SK masa baktinya sampai 13 September 2024,”tambahnya.
Jorgen menduga ada beberapa oknum Pemuda Katolik dari Kabupaten Maybrat yang mencoba memanuver diam-diam dengan Komda Papua Barat mempercepat pelaksanaan muskomcab mendahului waktu karena didasari kepentingan tertentu. Ia juga mempertanyakan alasan Komda Papua Barat mengeluarkan SK karatekter tanpa alasan yang mendasar kepadanya selaku ketua.
Jorgen mengatakan sudah melayangkan surat meminta tanggapan komda terkait SK karakter tersebut namun tidak ditanggapi.
“Kira-kira apa sebabnya saya bisa diganti begitu atau saya bisa diturunkan SK karakter sementara saya mau ajukan program karena masa bakti kami masi sampai 2024,”tanya Jorgen.
Ia berujar bahwa sikap seperti demikian dapat mengakibatkan terjadinya perpecahan antara generasi muda Katolik Papua Barat, khususnya di Kabupaten Maybrat. Menurutnya kehadiran organisasi Pemuda Katolik untuk keseluruhan orang muda Katolik di Maybrat, bukan segelintir orang.
“Jadi ini bagaimana teman-teman senior yang ada yang punya pikiran bagus-bagus untuk orang Katolik di wilayah Kabupaten Maybrat ini datang bangun koordinasi dan diskusi yang baik untuk kita saling mendukung sehingga organisasi ini ke depan seperti apa, kalau punya target tertentu saya pikir tidak usah saja, karena nanti membuat nama baik Katolik nya tercemar,”tegasnya.
Meski begitu, dirinya memaklumi ada beberapa program kerja yang belum sempat dijalankannya selama kepengurusan lantaran terbentur dengan panggilan organisasi tersebut pada level Komda yang tidak bisa ditinggalkan kala itu.
“Pertama kami mau bentuk panitia raker, tetapi terbentur dengan yang namanya konferensi di Manokwari di hotel Aston, kembali begini saya dapat undangan lagi terkait Rapimda di Sorong, setelah itu Muskomda di Fak-Fak tapi tidak jadi lagi kita ke Sorong dan lakukan Muskomda, dan kaka Yustina Ogeney terpilih selaku ketua Komda Papua Barat,”tandas dia. (**)