Negara Melanggar Hak Asasi Pelayanan Kesehatan Lukas Enembe Gubernur Papua

Jayapura, papuaspiritnews.com-Gembala DR. A.G. Socratez Yoman Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua menegaskan negara melakukan pembiaran dan isolasi Lukas Enembe Gubernur Papua dengan tujuan memperburuk kesehatannya dengan tuduhan korupsi 1 milyar uang pribadi Lukas Enembe.
“Komisi Pembrantasan Korupsi (KPK), sampai saat ini belum menemukan satu buktipun untuk menjerat bapak Lukas Enembe Gubernur Papua sebagai tersangka atau korupsi uang Negara. KPK sedang mencari-cari bukti karena 1 milyar yang disangkakan KPK adalah uang pribadi Lukas Enembe. KPK memalukan diri sendiri karena menuduh dan tersangkakan Lukas Enembe Gubernur Papua tanpa diminta keterangan dan lagi pula yang dituduhkan 1 milyar adalah uang pribadi Lukas Enembe”,terang Socrates S Yoman dalam pres release yang diterima PSN Selasa, (15/11/2022).
Upaya KPK memeriksa penggunaan dana APBD dan APBN di provinsi Papua tapi tidak menemukan bukti korupsi, bahkan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) marah kepada KPK yang kerja tidak profesional dan proporsional.
<span;>KPK memeriksa sekda Provinsi Papua, dan sebagian besar Pejabat Papua, tapi KPK belum temukan bukti korupsi juga.
“KPK juga memanggil dua pengaraca dan penasihat Hukum Gubernur Papua Lukas Enembe untuk diperiksa dengan alasan ada janji dari Gubernur Papua Lukas Enembe kepada Stevanus Roy Rening dan Allosius Renwarin, SH dengan Surat Panggilan bernomor: sppl/6600/DIK.01.00/23/11/2022 tertanggal 11 November 2022 perihal: “Berupa penerimaan hadiah dan janji yang dilakukan oleh tersangka Lukas Enembe selaku Gubernur Papua periode 2013-2018 dan 2018-2023 terkait Pekerjaan atau Proyek bersumber dari dana APBD Provinsi Papua”,terangnya.
Selain itu, Prof. Dr. Mahfud MD dan Moeldoko, Paulus Waterpauw yang berteriak-teriak keras, sekarang sudah mulai redup. Mereka berusaha kriminalisasi dan politisasi Lukas Enembe Gubernur Papua tanpa bukti dan alasan yang tidak jelas. Kanker kebohongan berjalan telanjang di depan publik rakyat Indonesia dan rakyat Indonesia menikmati kebohongan dan kejahatan yang dipertontonkan atau didemonstrasikan.
“KPK sudah seharusnya menghentikan kasus yang tidak berdasar ini. KPK harus prioritaskan keselamatan dan kesehatan bapak Lukas Enembe dari sisi kemanusiaan dan keadilan. Negara jangan melakukan pembiaran dan isolasi Lukas Enembe. Tuduhan 1 milyar uang pribadi Lukas Enembe ialah upaya Negara supaya Lukas Enembe dilarang berobat di Luar Negeri. Ini kejahatan kemanusiaan yang sangat serius terhadap keselamatan Lukas Enembe. Ini pembunuhan secara sistematis dan negara senjaga mengulur-ulur waktu supaya kesehatan Lukas Enembe Gubernur Papua semakin buruk di kediaman dalam keterisolasian.”,tegas Socrates S Yoman.
Kunjungan Ketua KPK ke kediaman Lukas Enembe Gubernur Papua patut diapreasi, tapi itu tidak cukup dan butuh upaya dan usaha konkrit memprioritaskan atau mengutamakan kesehatan Lukas Enembe Gubernur Papua untuk berobat di luar negeri.
“Penduduk Orang Asli Papua (POAP) atau rakyat kecil dimutilasi, para pemimpin dikriminalisasi, dipolitisasi, diisolasi, dan gereja distigmatisasi. Penguasa Indonesia hadir di Tanah Papua dengan wajah kekerasan, kejahatan dan kanker kebohongan yang berkultur militer”,tandas Socratez S Yoman (ES)