Nubuatan Peradapan Bangsa Papua Barat Di Atas Batu Di Mei 25 Oktober 1923 Yang Tidak Dirawat Dan Ditumbuhi Pohon-Pohon

Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman
Pada Sabtu, 1 Juli 2023 di Kantor Badan Pengurus Harian Gereja Injili di Indonesia (BPP-GIDI) di Sentani, ada pertemuan bulanan Badan Eksekutif atau Petinggi Dewan Gereja Papua (West Papua Council of Churches-WPCC).
Badan Eksekutif atau Petinggi Dewan Gereja Papua (WPCC) terdiri dari lima orang: “Pdt. Dr. Benny Giay, Ph. D. (Kingmi) Moderator, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th. GKI-TP), Pdt. Dorman Wandikbo, S.Th. (GIDI), Pdt. Tilas Mom, M.Th. (Kingmi), Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman, MA (Baptis).
Pdt. Andrikus Mofu, M.Th. Ketua Sinode GKI di Tanah Papua menyampaikan salah satu agenda penting untuk persiapan Peringatan satu abad atau 100 Tahun nubuatan Pendeta Izaack Samuel Kijne batu peradaban rakyat dan bangsa Papua Barat di Miei, Wasior, Manokwari 25 Oktover 1925.
“Di atas batu ini saya meletkkan peradaban orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri”.
Badan Eksekutif atau Petinggi Dewan Gereja Papua (WPCC) menyetujui dan mendukung Pelaksanaan Seminar dan Ibadah dalam memperingati 100 tahun Nubuatan di atas Batu Peradaban nasib rakyat dan bangsa Papua Barat.
Dalam rapat itu, ada kisah inspiratif dan menarik yang disampaikan Pdt. Andrikus Mofu, M.Th., kepada kami tentang pengalamannya sebagai berikut:
“Pada tahun 1992 selama 9 bulan saya mengadakan pelayanan sebagai Vikaris di jemaat GKI-Sien Yesus bye Radja atau Tuhan Yesus menjadi Raja di Miei, Manokwari pada saat itu jemaat ini digembalakan oleh Pdt. Thomas Yoteni.”
“Pada suatu hari saya tanya kepada istrinya pak Pendeta Thomas Yoteni. Ibu, dimana batu peradaban bangsa Papua yang dibuat oleh Pdt. I.S. Kijne?”
“Ibu tunjukkan tempanya. Dan saya mau pergi melihat tempat itu”.
“Saya meminta tolong Dian, Siani dan Yakob, anak-anak pak Pendeta Yoteni membantu untuk mengantar saya ke tempat batu peradaban”.
“Kami tiba di batu peradaban itu dan tempat itu saya lihat sudah ditutupi dengan rumput-rumputan dan pohon-pohinan”.
“Saya dengan anak-anak itu pulang dan kembali ke rumah. Dan beberapa hari kemudian saya menggerakkan 800 orang Pemuda GKI. Waktu itu saya canangkan atau membuat rencana Kamp Kerja 800 Pemuda GKI. Kami membersihkan tempat Nubuatan Peradaban rakyat dan bangsa Papua di atas batu itu”.
“Dari tempat itu, Pdt. I.S. Kijne berdiri dari batu itu, dan dia mengajar siswa-siswanya sebagai calon-calon guru dan pemimpin gereja di Tanah Papua dan dari atas batu itu pula ia meletakkan peradaban rakyat dan bangsa Papua”.
Pemimpin yang hebat adalah pemimpin selalu menghargai, menghormati dan merawat sejarah dan juga pemimpin terdahulu. Pdt. Andrikus.Mofu, M.Th. deserve (layak) mendapat kehormatan menjadi Ketua Sinode GKI yang dapat memelihara, merawat dan menghormati sejarah dan meneruskan jejak-jejak dan tongkat para pemimpin terdahulunya yang membangun, memajukan dan melayani dalam kapasitas kemampuan, dan karunia-karunia yang diberikan Tuhan Allah kepada mereka.
” Untuk Injil inilah aku telah ditetapkan sebagai pemberita, sebagai rasul, sebagai guru. Itu sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia bekuasa memelihara apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari TUHAN” (2 Timotius 1:11-12).
Selamat Membaca. Semoga berguna dan ada pencerahan. Tuhan memberkati.
Ita Wakhu Purom, 27 Juni 2023
Penulis: Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Anggota: Dewan Gereja Papua (WPCC), Anggota Konferensi Gereja-Gereja Pasifik (PCC) dan Anggota Baptist World Alliance (BWA).
No Kontak: 08124888458///08128888712
Catatan:
Tulisan ini perlu dikritik,dikoreksi, diperkuat dan dikembangkan untuk memelihara warisan berharga bagi rakyat dan bangsa Papua Barat.
Editor: Redaksi