Pangdam XVIII/Kasuari PB Diminta Tarik Pasukan TNI Dari Kampung Faankahrio Distrik Aifat Timur Tengah

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.COM-Pangdam XVIII/Kasuari diminta tarik pasukan TNI yang melakukan penjagaan di kampung Faankahrio Distrik Aifat Timur tengah Kabupaten Maybrat Papua Barat.
Hal tersebut disampaikan Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari Sorong (KMS), Pastor, Izak Bame, Pr dalam keterangannya yang diterima PSN Selasa, (06/12/2022)
Menurut Pastor Izaak, sesuai informasi yang diterima dari Umat Katolik Sto.Andreas Ayata Aifat Timur Maybrat bahwa” Gereja Sta. Maria Bunda Allah Kampung Faankahrio Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat dibongkar oleh TNI dan jadikan Kantor serta tempat tinggal.
“Atas nama pimpinan Gereja Katolik Keuskupan Manokwari-Sorong, (KMS) kami minta kepada Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat dan Dandim 1809/Maybrat segera menarik aparat TNI yang ditempatkan Kampung Faankahrio Kamundan Distrik Aifat Timur Tengah Kabupaten Maybrat.
TNI juga telah membongkar dan merusak benda-benda Rohani yang disimpan dalam rumah Ketua Stasi St.Mikael Kampung Kamat”,terang pastor Izak Bame
Menurutnya, tindakan TNI yang ditempatkan wilayah Maybrat perilaku melebihi seorang Ateis dan Komunis. TNI yang adalah pengayom dan pelindung Rakyat namun kenyatan menciptakan kebencian dan permusuhan.
“Cara ini terus membuat hati rakyat asli papua secara khusus umat Katolik semakin benci kepadaTNI. Maka, kami minta kepada Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat agar menindak tegas bagi anggota perilaku “PREMAN” seorang preman pun pasti tahu bahwa tempat ibadah tidak dirusakkan, mengapa TNI yang katanya penjaga Negara bersama ko mentalnya sangat rapuh”,ungkap pastor dengan nada kesal.
Tindakan seperti itu, muncul pertanyan apakah TNI ini tidak punya Agama, kalau beragama penghayatannya seperti apa?.
Saat ini diseluruh Indonesia di kampanyekan agar Agama menjadi sarana perekat persatuan bangsa malahan ada yang terus mencorengkan perekat bangsa yang dikampanyekan bersama.
“Sekali lagi, kami atas nama pemimpin gereja Katolik di KMS meminta kepada Pangdam XVIII/Kasuari Papua Barat dan Dandim 1809/Maybrat agar segera menarik anggota TNI dari Kampung Fankahrio”,pintanya (ES)