Pastor Izak Bame: Kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia tidak mengubah Penderitaan Umat Katolik Asli Papua
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia dan dampaknya bagi kehidupan Umat Katolik Asli Papua.
“Saya mengikuti berita di media online tentang Paus Fransiskus ke Indonesia sangat antusias menyambut kunjungan tersebut bahkan persiapan untuk memeriahkan Misa bersama pada tanggal 5 September 2024 dengan kor 600 orang. Saya secara pribadi memaknai kunjungan Paus ini adalah hal biasa saja”,ujar Pastor Izak Bame, Pr dalam keterangannya kepada media ini Senin (2/9).
Mengapa biasa menurut Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari Sorong ini bahwa Paus sebagai Pemimpin Spiritual bagi Umat se jagat mengadakan kunjungan adalah hal normal bagi seorang pemimpin dan sebagai Presiden Negara Vatikan berjunjungan ke Indonesia adalah hal normal sebagai Kepala Negara Vatikan mengunjungi Indonesia untuk meningkatkan hubungan kerja sama yang baik antara Vatikan dan Indonesia.
Kedatangan Paus ke Indonesia tidak mengubah penderitaan Umat Katolik Asli Papua, penderitaan tetap berjalan terus karena Pemerintah Indonesia adalah Pemerintah yang suka menindas sesama anak bangsa. Bangsa yang Nafsu besar untuk menindas dan merampas HAK SESAMA ANAK BANGSA, TIDAK MUNGKIN MENDENGAR SUARA PAUS.
“Untuk itu saya hanya memberi catatan saja kepada Umat Katolik Asli Papua lebih baik bangun percaya diri bahwa kami umat Katolik Asli Papua bisa mengatasi masalah yang dihadapi dengan mengandalkan Tuhan Yesus sumber Kekuatan dan Harapan dengan Sikap saling percaya satu sama lain, tidak terprovokasi oleh setan -setan yang ada disekelilingnya, memperhatikan keluarga, tidak jual tanah, tidak gampang untuk dirayu menjadi Kepala SUKU menjual sesama Manusia”,pinta Pastor.
Untuk itu, Pastor Izak Bame mengajak Umat Katolik Asli Papua mari gunakan waktu bulan Kitab Suci Nasional ini mendalami isi Kitab Suci karena isi Kitab Suci memberi inspirasi dalam kita dari sibuk kunjungan Paus yang hanya tiga hari, lebih baik mengisi waktu dengan membaca maka memberi manfaat yang hidup sat ini dan kelak karena Allah adalah Sumber keadilan.
“Paus Fransiskus Pasti serukan keadilan tetapi kalau Umat Katolik Asli Papua tidak memperjuangkannya secara nyata dengan hidup menggerakkan di tengah bermasyarakat maka sia-sialah seruan Paus bahkan kunjunganya ke Indonesia tidak memberi manfaat apa-apa”,ucapnya.
Umat Katolik Asli Papua perlu membuka diri pertama kepada dirinya sendiri bahwa hidupku harus berubah dari cara berpikir dan bertindak yang salah selama ini dimana membiarkan diri diatur oleh nafsu-nafsu liar yang tidak memberi manfaat pada HIDUP baik pribadi mau pun bersama.
“Kiranya dengan kunjungan Paus ini membawa inspirasi bagi Umat Katolik Asli Papua untuk lebih mengandalkan Yesus Putra Allah yang hidup, yang memberikan tugas kepada Paus, Uskup, Imam dan Diakon untuk memperluas kerajan-Nya diatas tanah Papua”,pungkasnya. [es]