Pastor Izak Bame Mendukung Pernyataan Yan C Warinussy Minta Komnas HAM RI Melakukan Investigasi ke Kramomongga Fakfak PB
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Pastor Izaak Bame, Pr menegaskan pihaknya mendukug pernyataan saudara Yan Christian Warinussy minta Komnas HAM RI melakukan investigasi kasus 5 orang korban di Kramomongga Fakfak Papua Barat.
Karena, tepatnya tanggal 20-23 September 2023, dirinya (pastor) ke Kampung Mamur dan Kampung Kramomongga Paroki St. Bernadeth Mamur Distrik Kramongga Kabupaten Fakfak.
“Saya ikut merasakan apa yang dirasakan oleh saudara-saudari di kedua kampung ini sekaligus mendengar ungkapan-ungkapan mereka walaupun tidak banyak orang yang saya bertemu. Ungkapan kepasrahan keluarga besar yang ada di kampung mamur dan kampung Kramomongga memberikan gambaran kepada saya tentang situasi sesungguhnya di kedua Kampung tersebut”,ungkap pastor Izak Bame dalam keterangannya yang diterima media ini Jumat, (22/9/2023)
Pastor Izak Bame yang juga ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari Sorong ini bahwa situasi masyarakat disana bingun dan duka atas apa yang terjadi pada tanggal 14 dan 15 Agustus 2023.
Masyarakat kedua kampung tersebut mengakui bahwa hal yang terjadi itu bukan satu kebiasaan masyarakat adat Mbaham Mata umumnya dan secara khusus kampung Mamur dan Kramomongga.
“Tokoh masyarakat lagi duduk berpikir bagaimana menyelesaikan tindakan sejumlah orang muda dari kedua kampung tersebut, sehingga kepala distrik Darson Hegemur jadi korban. Itu sesuai kebiasaan dan gaya masyarakat mbaha mata. Namun aparat kepolisian atau brimob turung menembak 5 orang warga sipil mati sia sia disana”,kesalnya.
Hal itu ditegaskan pastor Izak Bame bahwa sebaiknya Kapolda Papua Barat serahkan persoalan yang terjadi pada tanggal 15 Agustus 2023 dan juga masalah korbannya lima orang kepada pemerintah Kabupaten Fakfak bersama tokoh masyarakat dan tokoh Agama duduk membicarakan jalan penyelesaiannya.
“Kalau terkait keamanan sebaiknya serahkan ke Polres Fakfak yang sudah mengenal situasi disana, kalau ditangani Polres Fakfak pasti tidak ada korban yang mati sia-sia”,pintanya.
Kehadiran aparat Brimob disana, menurut pastor Izak Bame bukan memberi rasa aman tetapi sebaliknya khususnya di kampung Mamur dan kampung Kramomongga.
“Masyarakat disana juga bertanya apakah benar 5 orang itu sebagai pelaku?. Informasi yang diterima dari masyarakat bahwa 5 korban itu hanyalah lampiasan emosi dari aparat kepolisian bukan melawan aparat seperti yang beritakan di media masa”,kata pastor.
Untuk itu, dirinya berharap masyarakat asli mbaham mata fakfak selesaiakan apa yang menjadi masalah kalian dan minta Komnas HAM RI melakukan investigasi agar mengungkapkan apa yang terjadi agar publik tahu yang sebenarnya bukan membuat cerita jauh dari fakta dilapangan. (Redaksi)