Pilot Glen M Conning dibunuh, Pastor Izak Bame Minta Selandia Baru Jangan Cepat Percaya Pernyataan Pemerintah RI
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Pastor Izak Bame, Pr minta pemerintah Selandia Baru jangan cepat percaya dengan pernyataan sepihak yang dibuat oleh Pemerintah RI melalui TNI Polri.
Sebaiknya ada Investigasi menyuluruh yang dilakukan lembaga Independen agar benar-benar diketahui siapa pelakunya. Karena pernyataan dari pihak yang dituduhkan yaitu TPN OPN sudah menolak pernyataan yang disampaikan pemerintah RI melalui TNI dan Polri.
“Kenapa begitu pertama bangsa Indonesia secara khusus TNI dan Polri sendiri pelaku kejahatan di tanah Papua. Sehingga, saya berpendapat dan yakin bahwa Pilot Malcolm Conning (50), warga Selandia Baru, tidak dilakukan oleh TPN OPM”,ujar Pastor Izak Bame kepada media ini Selasa, (20/8).
Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari Sorong ini mengutarakan bila Pilot Malcom Conning dibunuh oleh KkB berarti KKB bentukan TNI dan Polri, KKB pemerintah untuk supaya proyek untuk mendapat akses keuangan atas Jabatan itu tetap jalan di Papua sehingga membuat dan mengatakan bahwa Papua ini memang tanah atau daerah tidak aman dan KKB atau TPN OPM yang memang lahir nasionalisme untuk membela keadilan dan kebenaran yang ada di seluruh tanah Papua.
“Untuk itu, harapan saya bahwa pemerintah Selandia Baru jangan cepat percaya pernyataan pemerintah Indonesia sebaiknya dilakukan investigasi secara menyeluruh untuk mengungkapkan pelaku pembunuhan Pilot Malcolm Conning (50). Kalau TPN OPM membunuh kenapa Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens sudah setahun yang disandera TPN OPM tidak dibunuh”,tanya pastor.
Selain itu pastor beranggapan bahwa pembunuhan Pilot Glen Malcolm Conning hanya upaya pemerintah Indoneaia melemahkan dukungan Selandia Baru maupun negara lain kepada perjuangan rakyat Papua.
“Inikan terlihat ada rekayasa, pihak yang dituduhkan yaitu TPN OPM sudah mengeluarkan pernyataan bahwa mereka tidak bertanggung jawab atas Pembunuhan pilot helikopter Glen Malcolm Conning di kampung Alama, Mimika, Papua, Senin (5/8/2024),”terang Pastor.
Kejadian yang sama seperti di Internasional school pos 7 Jayapura dan penembakan terhadap warga Selandia Baru di Freeport berapa tahun silam dan banyak kasus lainnya. Untuk itu, Amnesti Internasional diminta melakukan Investigasi agar mengungkapkan siapa pelakunya.
“Saya percaya bahwa sejak Kongres tahun 2000 itu sudah menjadi kesepakatan bersama orang Papua bahwa tidak ada perjuangan dengan cara kekerasan. Kalau ada kekerasan berarti menghalangi perjuangan yang penuh kasih menjadi kabur atau cacat tidak ada arah yang jelas. Terjadinya kekerasan sana sini berarti ada pihak lain yang menghendaki Papua terus tidak aman. Sedangkan TPN OPM adalah kombatan, pejuang atau prajurit”,akuinya.
Kekerasan yang dilakukan negara atau pemerintah melalui TNI dan Polri di tanah Papua secara tak langsung terus menanam ketidakpercayaan Rakyat Indonesia terutama orang asli Papua terhadap Institusi TNI dan Polri. [*]