Pastor Izak Bame: Pemerintah RI, Terus Menipu Dunia Internasional

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Pastor Izaak Bame Pr, setelah membaca berita di media online pada Minggu, (28/7) tentang pertemuan antara DPRI dengan para pemimpin Negara kawasan Melanesia yang bergabung dalam wadah” Melanesian Spearhead Group (MSG) yang diberi judul: “Bertemu Perwakilan Negara Melanesia DPR luruskan Disinformasi Soal Papua”,pada tanggal 26 Juli 2024.
Menurut Fadli Zon ketua atau sebagai perwakilan DPR RI dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.Dalam berita itu Fadli Zon,mengatakan bahwa bersama para DPR RI, meluruskan informasi kepada Para pemimpin Negara Melanesia tentang keadan Papua yang sebenarnya.
“Terkait berita ini saya mau mengatakan kepada “SELURUH RAKYAT INDONESIA, dan Rakyat Papua secara khusus supaya jangan percaya Pernyataan Bohong dari Fadlizon. Apa yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia kepada RAKYAT Papua sejak kebijakan Otsus tahun 2021 sampai dengan hari ini Minggu,28 Juli 2024 adalah kebijakan yang memaksakan kehendak pemerintah Indonesia di tanah Papua”,ujar pastor Izmak Bame Minggu, (28/7)
Hal-hal yang menjadi ukuran dari Rakyat Papua bahwa Pemerintah Indonesia sebagai “Bangsa Penipu di dunia” adalah : Pertama: OTONOMI KHUSUS JILID.I dan .II.bukan kemauan Rakyat Papua tapi sebagai sebuah tukaran Murahan gantikan tuntutan Rakyat Papua kepada Pemerintah Indonesia agar Mengakui Kemerdekaan Bangsa Papua pada tanggal 1 Desember 1961.
Kedua: Pelaksanan UU OTSUS tidak sesuai tujuan diberikannya UU OTSUS jilid.I dan .II. hanya uang dan uang itu pun diberikan namun uang itu kembali ke Jakarta lewat banyak cara.
Ketiga: sejak tahun 2001-2024, Pemerintah Republik Indonesia membunuh Rakyat Papua dengan Dalih OPM, pada hal secara Hukum belum dibuktikan, selain membunuh langsung dengan senjata tapi juga membunuh lewat racun dirumah sakit-sakit, baik Pemerintah maupun swasta.
Keempat: Mencaplok tanah-tanah adat Masyarakat untuk Investasi mulai dari Merauke sampai Sorong. Kelima: Mengirim TNI-POLRI ke Papua dalam jumlah yang banyak, untuk menjaga dan sekaligus membunuh Rakyat Paua.
Keenam: Memecah belah Ralyat Papua dengan cara-cara yang profokatif. ketujuh: Merusak mental Spiritual Rakyat Papua dengan mengizinkan penjualan Minuman Alkohol secara bebas tanpa ada kontrol yang baik dari Pemerintah.
Dari ketujuh hal itu bisa berbicara kepada seluruh dunia dan rakyat Indonesia termasuk rakyat Papua bahwa Pemerintah RI melalui Legislatif, Eksekutif dan Judikatif tidak ada niat baik untuk membangun rakyat Papua hanya mengejar Sumber Daya Alam (SDA).
Untuk itu, kepada rakyat Papua mari bangkit dan melawan kebohongan yang terus terjadi di Tanah Papua. [es]