Pelatihan Deteksi Dini Kanker Serviks Bagi Dokter dan Bidan Se-Papua Barat Daya

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat Daya menggelar pelatihan deteksi dini kanker Serviks bagi Dokter dan Bidang Se-Papua Barat Daya di Vega Hotel Selasa, (21/11)
Hadir Plt Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB PBD
Dr.Naomy Netty Howay, SKM., M.Kes. Dr. dr. T. Mirza, SpOG, Subsp Onk, Ketua POGI Provinsi Papua Barat Daya, para dokter dan bidan utusan dari kabupaten kota se-papua barat daya.
Kadis Naomy Netty Howay mengutarakan baru pertama kali Dinas Kesehatan PBD melaksanakan kegiatan Pelatihan Deteksi Dini Kanker Serviks.
“Ini provinsi baru, tanggal 9 Desember 2023, satu tahun usianya. Tetapi kami dinas kesehatan mempunyai komitmen kuat untuk menurungkan angka kematian ibu karena kanker serviks dan kanker payudara bagi perempuan di Indonesia terlebih khusus di Papua Barat Daya”,ujar Naomi Netti Howay saat ditemui media ini.
Untuk mengentaskan itu, kata Naomy perlu menyiapkan SDM dibidang kesehatan agar mereka melakukan pemeriksaan kanker serviks secara dini yang melibatkan dokter dan tenaga bidan di Puskesmas dan Rumah Sakit di kota dan kabupaten di Provinsi Papua Barat Daya.
“Hal itu dilakukan agar ada kolaborasi dan sinergisitas antara pusat-pusat pelayanan, Faskes, Dinas Kesehatan dan organisasi profesi dan dokter spesialis kandungan di rumah sakit”,ujarnya.
Melalui pelatihan ini, Naomy Netty Howay berharap teman-teman yang dilatih di kegiatan ini bisa melakukan pemeriksaan IVA atau pemeriksaan untuk mencegah kanker serviks di Puskesmas supaya melaporkan ke rumah sakit secara berjenjang agar ada pemeriksaan lanjutan.
“Itu bisa menekan angka kesakitan kanker serviks di setiap daerah atau kabupaten dan kota di provinsi Papua Barat Daya”,harapnya.
Ditanya data kanker serviks Papua Barat Daya, menurut Naomy sampai saat ini dirinya belum mendapat data dari Puskesmas dan Rumah Sakit dari satu kota dan lima kabupaten yang ada.
“Kita berharap melalui kegiatan di hari ini, dinas kesehatan bersinergi dengan rumah sakit dan alat-alat kesehatan yang kurang kita harus lengkapi. Karena SDM kita siapkan maka alat kesehatan juga kita sediakan agar dokter umum bisa dilatih, anggaran untuk pemeliharaan dan insentif bagi petugas yang bekerja”,tuturnya.
Sementara itu, Ketua Panitia, S.Fadirubun,S.Kep dalam laporannya mengatakan kanker serviks dan payudara merupakan penyebab kematian tertinggi kedua dengan 10 juta kematian di tahun 2020.
“Jadi, hampir 70% kematian akibat kanker terjadi di negara berkembang termasuk Indonesia. Sehingga kanker menjadi beban kesehatan, bukan saja karena angka kematian yang cukup tinggi tetapi juga karena beban biaya dan dampak social yang ditimbulkan”,ujar Fadirubun.
Tujuan dari kegiatan tersebut untuk pelatihan Deteksi Dini Kanker Serviks Bagi Dokter Umum dan Bidan Se-Provinsi Papua Barat Daya Tahun 2023 dan peningkatan SDM pada pelayanan Kebidanan, khususnya pelayanan IVA Test
“Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari yaitu 20-23 November 2023”,terangnya. [Engel Semunya]