Pemerintah RI Dinilai Tidak Ada Niat Baik untuk Membangun Kedamaian di Tanah Papua
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com Pastor Izak Bame, Pr Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari Sorong menegaskan tidak ada niat baik dari pemerintah Indonesia untuk membuat manusia papua hidup damai di tanah leluhurnya.
“Saya membaca sebuah berita terkait dengan pendapat atau Pandangan dari Pa Yan Christian Warinussy, ‘SH’ tentang “Dialog”sebagai langkah untuk mengakhiri atau mengurangi konflik panjang ditanah Papua yang berjalan sejak tahun 1963 sampai dengan Juni 2023″‘ujar pastor Izak Bame Pr, kepada media ini Minggu, (4/6/2023).
Menurutnya, terkesan pemerintah RI sejak Presiden Pertama Ir. Soekarno sampai dengan Presiden sekarang Ir. Joko Widodo’ memang menghendaki Manusia Papua harus hidup menderita diatas tanah leluhurnya.
“Pernyataan saya ini pasti dibantah oleh petinggi Indonesia baik itu Petinggi yang berasal dari luar Papua dan juga para Boneka Jakarta yang berasal dari Papua”,terangnya.
Mengapa demikian, karena Pemerintah Indonesia punya niat untuk membuat Manusia Papua menderita diatas tanah leluhurnya, hal ini didasarkan berapa fakta.
Pertama: Pemerintah tidak membuka diri untuk berdialog dengan Manusia Papua. Kedua: Pemerintah Indonesia mobilisasi Manusia dari Maluku sampai Aceh berduyun-duyun ke Papua supaya jumlah mereka lebih banyak dan lebih gampang membunuh manusia Papua dengan alasan atas nama NKRI harga MATI.
Ketiga: Masuk menguasai seluruh aset Pemerintahan maupun swasta yang ada di tanah papua dengan argumen murahan bahwa manusia Papua belum siap.
Keempat: Mencaplok sumber (SDA) daya alam Papua dengan alasan murahan demi kesejahteraan rakyat pada hal hanya untuk para Jenderal Pensiunan untuk mengisi waktu tua dengan kesibukan jual beli tanah hasil “Curian” dari pemilik Manusia Papua
“Masih banyak masalah yang terjadi di tanah papua tetapi empat hal yang disebutkan ini bisa membuka mata para Petinggi Negara Republik Indonesia yang tidak punya Hati Nurani lagi bisa melihat, apakah kebijakan selama ini hadir menyelamatkan atau membunuh rakyat papua”,pintanya.
Untuk itu, kepada Presiden Ir.Joko Widodo bahwa kunjunganmu di Papua berapa kali itu tidak membawa dampak sedikit pun bagi kehidupan Manusia Papua justru menghabiskan anggaran untuk membiayai TNI-POLRI yang menjaga kedatangan Presiden.
“Dirinya berharap sebelum Presiden masa jabatan berakhir pada tahun 2024 coba melihat kembali dengan jujur tujuan Pemerintah Indonesia memasukan Wilayah Papua dengan NKRI’1963 dan puncak pada PEPERA 1969′ dengan melihat kembali pasti ada langkah-langkah baru yang akan di ambil oleh pemerintah yang berpihak kepada manusia Papua diatas tanah leluhurnya”,pungkasnya.
(Engel Semunya)