Perayaan Natal Tahun 2023 di Stasi St Markus Maan Paroki St Yosep Ayawasi Berjalan Damai dan Hikmat
MAAN, PAPUASPIRITNRWS.com-Umat Stasi St Yohanes Rasul Konja dan Stasi St Markus Maan Paroki St Yosep Ayawasi Maybrat melaksanakan perayaan malam natal 24 Desenber 2023 berjalan damai dan hikmat.
Misa malam natal yang dipimpin oleh pastor RP Bernadus Bovitwos Baru, OSA didampingi Frater Fincensius Fatie, Pr diikuti ratusan umat dari kedua stasi tersebut.
Dalam Kotbahnya, pastor Bernard Baru, OSA berpesan sesuai tema natal tahun ini “Kemuliaan Bagi Allah dan Damai Sejahtera di Bumi (Lukas 2:14) ”Tema ini mengambil inspirasi dari ayat Lukas 2:14 yang menyatakan, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.
“Penerimaan Anak Yesus sebagai Anugerah Allah. Natal adalah saat untuk menerima anugerah keselamatan melalui iman kepada Yesus Kristus dengan penuh sukacita, damai sejahtera, dan pengharapan”,pesan Pastor Bernard Baru.
Dijelaskannya tema ini menjadi tonggak penting dalam memperdalam makna Natal menggugah hati untuk hidup dalam damai sejahtera, dan merayakan kasih Allah yang mendalam dalam kelahiran Yesus Kristus untuk keselamatan umat manusia.
“Kelahiran Yesus Kristus membawa terang bagi umat manusia dalam kegelapan bukan secara alamiah, gelap meliputi konteks perbuatan kita umat, karena selama ini kita umat saling benci membenci antara satu dengan yang lain”,terangnya.
Kegelapan diibaratkan kehidupan kita orang Papua, terlebih khusus kita orang Maybrat dengan sistem dan tata kelola pemerintah maupun kebijakan yang memarginalkan kita orang papua yang ada di maybrat.
“Kebijakan pemerintah yang tidak memperhatikan situasi bahasa ibu, sosial dan budaya sudah semakin hari semakin mengurang dan akan dengan sendirinya punah
Apa yang kita terima tidak diimbangi kesiapan kita, baik kualitas dan kuantitas yang ada di tanah Papua dan Maybrat untuk mempertahankan hidup yang diberikan Tuhan.
Adanya ketidakberdayaan kita yang hidup dalam kegelapan. Maka, disitulah Yesus sebagai pembawa terang bagi umat manusia.
“Kita wajib melestarikan budaya dan mempertahankan simbol- simbol hidup adat orang Papua yang ada di Maybrat.
Hadirnya Otsus Papua setidaknya memberi solusi bukan menambah masalah apalagi pejabat daerah yang melakukan kebijakan mengikuti kemauan pemerintah pusat bukan kebutuhan daerah”,pintanya.
Selain itu, menjelang pesta demokrasi di 2024, Pastor Bernard Baru, OSA yang juga Ketua STFT Fajar Timur ini berharap umat jauhi issu-issu politik yang dapat memecahbelah umat, gereja bukan tempat diskusi politik tetapi tempat berdoa.
Sebab politik identik dengan gagasan kebaikan bersama atau bonum commune dan sebagai cita-cita publik yang secara berkelanjutan terus diwujudkan.
“Kita berdoa maka langkah hidup keluarga, umat di tanah Papua khususnya Maybrat diberkati Tuhan”,tutupnya. [Zibat Fraren/Engel S]