Perjuangan Papua Merdeka, Bertujuan tegakan Martabat Manusia bukan membunuh

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.COM-Pastor Izak Bame. Pr mengingatkan kepada para pejuang Papua Merdeka di mana pun berada, pastor ingin menyampaikan hal hal yang perlu diperhatikan dan dihayati dengan baik oleh seluruh pejuang Papua Merdeka terutama yang berada di dalam Negeri dari Sorong sampai Merauke.
“Saya mengikuti berita akhir -akhir ini sangat memprihatinkan kita semua sebagai Manusia Papua Indonesia. Yang mana tindakan para pejuang kurang mengedepankan aspek “Kemanusiaan” kita boleh berjuang dan beda pandangan sebagai Manusia dalam memperjuangkan” Hak” tapi jangan pernah lupa bahwa “kewajiban” perlu kita kedepankan”,ujar Pastor Izak Bame Rabu, (9/4/2025).
Perjuangan Papua Merdeka kata dia tidak harus membunuh Manusia lain, karena tujuan perjuangan Papua Merdeka adalah “Demi tegaknya Martabat Manusia.
Oleh karena itu dirinya berharap kepada para pemimpin KODAP-KODAP seluruh Tanah Papua supaya mengedepankan perjuangan yang menghormati Martabat Manusia kalau tidak maka sia-sialah perjuangan yang digerakan seluruh rakyat papua untuk merdeka.
“Saya sangat prihatin dengan apa yang terjadi pada hari-hari ini dimana para Pendulan Emas yang dibunuh dengan sangat sadis yang meninggalkan luka amat dalam bagi keluarga mereka. Selama ini kita Manusia Papua marah kepada TNI-POLRI yang melakukan hal yang salah yaitu menembak Masyarakat Sipil tanpa proses Hukum, namun hal yang sama dilakukan oleh kita sebagai pejuang penegakan MARTABAT MANUSIA, ditanah Papua”,terangnya.
Menurutnya, perjuangan Papua Merdeka HARUS mendapat SIMPATI dari seluruh Elemen Masyarakat Indonesia dan Masyarakat Internasional tetapi kalau dengan cara membunuh manusia apalah artinya kita berjuang?,
“Cara-cara itu yang terus kita tampilkan atau lakukan maka kita tidak beda dengan kelompok Preman di terminal yang memacok siapa saja yang tidak mau mengikuti kehendak mereka.
Bila ada oknum-oknum yang dicurigai sebagai mata- mata Indonesia kenapa tidak di sandra saja supaya memastikan informasi kalau mereka dibunuh maka kedua belah pihak berada pada posisi saling mempersalahkan dan saling membenarkan tanpa satu kebenaran yang memenuhi standar Hukum”,akuinya.
Pastor yang aktif menyuarakan ketidakadilan di tanah Papua ini mengingatkan kepada pihak TNI-POLRI, agar dalam melaksanakan tugas untuk menumpaskan Perjuangan Papua Merdeka, pasti tidak mungkin dengan cara menyamar-menyamar sebab sudah lama orang Papua mengikuti bahwa TNI-POLRI dengan banyak cara untuk membatasi ruang gerak perjuangan Papua Merdeka.
Karena itu setiap manusia bukan Papua yang muncul di tempat-tempat lawan konflik dengan leluasa sangat memperkuat pikiran yang sudah ada bahwa setiap Manusia bukan Papua musuh dan harus dibunuh. Sehingga siapa salah tidak dapat temukan jawaban yang ada hanyalah penyesalan.
Oleh Karena itu, diharapkan kepada Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto yang terhormat apakah tidak ada Pikiran untuk menyelesaikan Konflik Papua yang berkepanjangan ini ataukah Presiden membiarkan saja TNI-POLRI bunuh manusia Papua dan TPN-OPM bunuh Manusia seperti yang terjadi selama ini? Ataukah demi NKRI harga mati maka membiarkan Manusia saling membunuh?
Apakah kita bisa belajar jejak dari Presiden B. J. Habibi, yang dengan jiwa besar memberi ruang kepada masyarakat Timor-Timur untuk melakukan jajak pendapat pada tahun 1999 dan sekarang mereka menjadi sahabat yang baik bagi Indonesia.
“Ini menjadi bahan perenungan kita bersama sebagai bangsa Papua maupun Indonesia”,harapnya. [engel semunya]