Peter Tukan “Bukan Jubir Pj.Gubernur Papua Selatan, Apolo Safanpo

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com– Siska Gondro Mahuze Aktivis HAM, Perempuan Asli Papua Selatan wilayah Adat Anim-Ha merespon opini yang disampaikan secara public oleh Peter Tukan yang notabenenya adalah Pemimpin Umum Media TifaNews.co.id beralamat di Jalan Pegunungan Salju, Dok V Jayapura Provinsi Papua dengan judul “Merenungkan Surat Cinta Pastor Izak Bame, Pr kepada Apolos Safanpo yang terbitkan pada 27 Oktober 2023.
“Itu adalah sebuah opini sesat yang diasumsikan seolah-olah Peter Tukan adalah Juru Bicara Seorang Pj Gubernur Prof Dr, Apolo Safanpo, ST, MT di Wilayah Adat Tanah Anim-Ha.
Maka saya simpulkan bahwa Peter Tukan sedang mencari panggung dan pencari hidup (makan) di Tanah Papua. Mengapa saya menyebutnya demikian?
Tentunya dengan sebuah alasan yang sangat masuk akal sebab Peter Tukan bukanlah seorang Jubir untuk PJ.Gubernur Provinsi Papua Selatan melainkan seorang Pemimpin Media Online TifaNews”,ujar Siska Gondri Mahuse dalam keterangannya yang diterima papuaspiritnews.com Senin, (30/10).
Menurutnya, tulisan itu juga seakan-akan memojokkan dan mendiskreditkan seorang Imam Katolik orang asli Papua yakni Pastor Izaak Bame,Pr selaku Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS), yang dengan sadar menggunakan suara Kenabiannya selaku Pastor OAP Keuskupan Regio Papua selalu konsisten dalam menyuarakan suara kaum tak bersuara, yang lemah, miskin, dan papa di tanah leluhurnya Papua dari Sorong-Merauke.
“Jadi, surat cinta yang disampaikan pastor Izak Bame, Pr dengan judul “Surat cinta dari Orang Asli Papua untuk Prof.Dok, Apolo Safanpo, ST, MT adalah bagian dari bentuk respon positif dan spontanitasnya mewakili umat dan masyarakat akar rumput orang asli Papua di Tanah Papua (Sorong-Merauke) yang dimuat di media online “PapuaspriritNews.Com”.terang Mahuze.
Untuk itu, sebagai seorang aktivis HAM dari Papua Selatan Bumi Anim-Ha, Siska Gondro Mahuze mencoba memahami isi dari Surat Cinta yang dituliskan oleh Pastor Izaak Bame,Pr tersebut bahwa ada tersirat makna positif dari pandangan dan perspektif Hak Hak Asasi Manusia (HAM).
“Surat cinta dari orang asli Papua yang disampaikan Pastor Izak Bame bertujuan mengingatkan Pj Gubernur Provinsi Papua Selatan, Prof. Dr, Apolo Safanpo,ST,MT bahwa selaku Duta yang diberi mandat dalam tugas Negara disebuah kegiatan Forum Internasional yang diselenggarakan di Vatikan-Roma agar berani dan jujur menyamapaikan kondisi Riil dan fakta serta kebenaran yang terjadi di tanah Papua”,pintanya.
Selain itu, lanjut dia sebagai upaya menjaga terang lilin serta menjadi Garam dan Terang Dunia selaku anak asli Papua Raya dari Tanah Papua Selatan bumi Anim-Ha”,katanya.
Apolo Safanpo mendapatkan tugas Negara tentunya merasakan gejolak batin yang mendalam yang mana beliau dilahirkan dari Rahim seorang Perempuan Hebat dan sederhana Asli Papua Selatan dari Kabupaten.Asmat wilayah adat Anim-Ha tentunya untuk menyampaikan suara nuraninya pun tidak mampu dilakukan seorang diri.
Mengingat beliau adalah petugas Pemerintah yang disisi lain akan berusaha melaksanakan tugas Negara yang diembangnya.
“Isi pesan Surat Cinta dari OAP kepada Pj.Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo adalah murni suara kenabiannya dalam menyampaikan Fakta dan kebenaran Riil yang terjadi di Tanah Papua terhadap umat dan masyarakat akar rumput.
Isi dari surat cinta tersebut memang sangat pahit dan benar-benar pahit seperti menelan Pil pahit namun itulah kebenaran dari nurani seorang Pastor Izaak Bame,Pr”,akuinya.
Setelah membaca berita yang di rilies oleh media online TifaNews terkait tujuan keberangkatan Apolo Safanpo dengan judul: “PJ.Gubernur Papua Selatan Tinggalkan Tanah Air Menuju Vatikan untuk Konferensi Papua Tanah Damai.
“Adanya berita tersebut Respon Apolo Safanpo bahwa kami mendapat tugas dari negara untuk ambil bagian dalam satu Konferensi tentang Pembangunan Papua menuju Papua Tanah Damai dalam pangkuan ibu pertiwi NKRI,”ungkapnya
Menurutnya Pj.Gubernur Papua Selatan Apolo Safanpo akan menceritakan pengalaman hidupnya sebagai anak Orang Asli Papua yang lahir dari Rahim Perempuan asli tanah Anim-Ha Kabupaten Asmat dengan agenda beberapa poin penting yang akan dipaparkan seputar pembangunan: infrastruktur, ekonomi, kesehatan, pendidikan dan bidang lainnya seperti olahraga dan pariwisata.
Tentunya poin tersebut dapat menjadi nilai plus bagi Negara Kesatuan Republik Indonesia dimata Dunia Internasional sekaliber Vatikan-Roma yang menjadi pusat basis Katolik tersebut.
“Kami ketahui informasi mengenai keberangkatannya tersebut dari berita yang dimuat oleh TifaNew. Akhirnya saya konfirmasi kebenaran tulisan berita mengenai Surat Cinta tersebut langsung kepada Pastor Izaak Bame, Pr dan beliau membenarkan hal tersebut bahwa memang benar beliau telah menuliskan Surat Cinta yang ditujukan kepada Apolo Safanpo selaku Pj.Gubernur Provinsi Papua Selatan tersebut.
Surat itu bertujuan agar Apolo Safanpo, sebagai pejabat Negara tetapi juga sebagai anak asli Papua kiranya dapat menyampaikan dengan jujur mengenai situasi Hak Hak Asasi Manusia (HAM) yang terjadi di Tanah Papua yang mana secara devacto Negara telah lalai dan mengabaikan Hak Asasi Manusia (HAM) terhadap Umat dan Masyarakat Sipil di Tanah Papua”,tegasnya.
Pastor Izaak Bame,Pr selaku Ketua Komisi Kerawam Keuskupan Manokwari-Sorong (KMS) Keuskupan Regio Papua menggunakan hak suara kenabiannya terkait isu HAM yang tidak disinggung dalam surat tersebut
Untuk itu, sebagai seorang aktivis, saya mencoba memahami secara bijak dan positif dari dua sisi yang berbeda dalam harmoni ikatan Cinta dan Kasih menuju Papua Tanah Damai yang penuh susu dan madu dari perspektif Hak Asasi Manusia (HAM).
“Kami menghimbau kepada saudara Peter Tukan kiranya stop membuat opini sesat terhadap public yang hanya akan memicu konfilk horizontal terhadap Imam, Pejabat, Umat dan Masyarakat Orang Asli Papua (OAP) di tanah Papua sebab sejatinya anda hanya seorang pencari makan di Tanah Papua”,tegasnya. [Engel Semunya]