Presiden ULMWP, Beny Wenda: Tahun 2019 adalah Momen Bersejarah bagi Dukungan Pasifik untuk Papua Barat
JAYAPURA, PAPUASPIRITNEWS.com-Presiden ULMWP dan atas nama rakyat Papua Barat, Beny Wenda menyambut Komunitas Forum Kepulauan Pasifik (PIF) menegaskan kembali seruan 2019 untuk kunjungan Komisioner Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia ke Papua Barat:
Para pemimpin mengingat keputusan mereka dari 2019 dan 2023 dan mencatat pembaruan dari Utusan Khusus.
Panggilan 2019 adalah momen bersejarah bagi dukungan Pasifik untuk Papua Barat. Para pemimpin Pasifik membela keluarga Melanesia mereka dengan menuntut Indonesia diinvestigasi atas kejahatan mereka di Papua Barat.
“Orang-orang Papua Barat di mana-mana akan didorong untuk melihat solidaritas Pasifik dan dukungan diperbarui. Engkau memberi kami keberanian dalam perjuangan kami. Saya berterima kasih kepada semua pemimpin Melanesia dan Pasifik yang memainkan peran dalam komunike ini, khususnya Perdana Menteri Salwai dari Vanuatu, yang sangat berpengaruh terhadap panggilan asli PBB 2019”,ucap Beny Wenda dalam rilisnya yang diterima media ini Sabtu (31/8).
Beny Wenda juga menyambut penegasan kembali PIF atas seruan 2023 untuk Utusan Khusus MSG untuk mengunjungi Papua Barat, dan berharap kunjungan itu akan segera terjadi dan selaras dengan kunjungan Hak Asasi Manusia PBB.
Perjuangan Pasifik dan Papua Barat sangat terhubung: penghancuran hutan hujan Papua oleh negara Indonesia dan perusahaan internasional secara langsung merusak pertempuran Pasifik melawan kenaikan permukaan laut. Anda tidak bisa melawan perubahan iklim di Pasifik tanpa melawan ekosida dan pembantaian di Papua Barat.
“Setelah lima tahun penundaan dan penolakan, dengan lebih dari 100.000 orang Papua Barat terlantar dan lebih dari 1.000 orang terbunuh, sekarang saatnya bagi Indonesia untuk akhirnya membiarkan dunia melihat apa yang terjadi di tanah kita. Mereka tidak bisa menyembunyikan rahasia kotor mereka lagi”,terang Beny Wenda.[*]