PSU 8 TPS di Maybrat tidak merubah Kemenangan Pasangan MUSA jadi Bupati dan Wakil Bupati Maybrat
PAPUASPIRITNEWS.KUMURKEK- Surat KPU Maybrat Nomor : 264/PL.02.6-SD/9605/2024, tertanggal 3 Desember 2024, tentang Pemilihan Suara Ulang (PSU) 8 TPS di Maybrat.
Berdasarkan Surat Rekomendasi Bawaslu Kabupaten Maybrat Nomor:063/PM.00.06/K.PBD/XII/2024 tanggal 2 Desember 2024.
Sesuai Undang-undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum pasal 372 ayat (1) mengatur bahwa pemungutan suara di TPS dapat diulang apabila terjadi bencana alam dan/atau kerusuhan yang mengakibatkan hasil pemungutan suara tidak dapat digunakan atau penghitungan suara tidak dapat dilakukan.
Hal tersebut ditanggapi Gerald Kosamah bahwa Pemungutan Suara Ulang atau PSU di 8 TPS tidak akan merubah kemenangan Pasangan Karel Murafer-Ferdinando Salosa (MUSA) sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maybrat Periode 2024-2029.
“Hasil pilih hitung pada 27 November 2024, Paslon MUSA memperoleh suara tertinggi dari kedua paslon lainnya”,ungkap Gerarld Kosamah kepada papuaspiritnews.com Kamis, (6/12/2024)
Ia mengatakan setelah PSU di 8 TPS Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Maybrat mempersiapkan waktu pleno penetapan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Maybrat terpilih
Perlu diketahui bahwa perolehan suara untuk pasangan Bupati dan Wakil Bupati Maybrat Nomor 1 Kornelius Kambu-Zakeus Momau (KORZA) 11.268.000 suara, pasangan Nomor Urut 2 Agustinus Tenau-Marthen Howay (AMAN) 8.286.00 suara dan pasangan Nomor Urut 3 Karel Murafer-Ferdinando Solosa (MUSA) 19,199.000 suara.
Dirinya berharap kepada warga masyarakat yang memiliki hak pilih di 8 TPS yang akan PSU, agar memberikan hak suaranya kepada calon Bupati dan Wakil Bupati yang berpeluang menang.
“Untuk itu, kami minta kepada masyarakat di kabupaten Maybrat agar tetap menjaga keamanan setiap kampung, distrik dan wilayah. Tidak terprovokasi dengan isu murahan yang di mainkan oleh kelompok kedua paslon lainnya. Karena, issu yang dimainkan kedua paslon tidak akan merubah angka untuk menang tetapi hanya upaya memanasi situasi agar konflik antara masyarakat terus terjadi”,tutup Gerardus Kosamah. [Cibat Fraren]