Sambutan Fred Kambu Athabu Penerima Visiun Athena- Yunani, Di Hut Ke-38 Tahun
PAPUASPIRITNEWS.COM TEMINABUAN- Ibadah pembukaan seminar dalam rangka perayan HUT Visiun Athena Yunani Tanah Papua ke-38 Tahun yaitu peristiwa penampakan Tuhan dalam doa Bapak Fred Athabu di Athena Yunani yang Berbunyi “janganlah engkau berdoa untuk suku, bangsa dan keturunanmu tetapi bedoalah bagi sukuku, bangsaku, keturunanku Israel dan Yahudi agar bangsamu dan keturunanmu akan di berkati bersama bangsaku Israel Senin, (30/1/2023).
Ibadah yang berlangsung di kampung Kamisabe Distrik Moswaren kabupaten Sorong Selatan tersebut dihadiri Sekretaris Daerah Kabupaten Sorong Selatan Ir Dance Nauw, Sp, M.Si, Penanggung Jawab Visiun Athena Yunani Kabupaten Maybrat Anggota DPRD Kabupaten Maybrat Ht.Nebrianus Kambuaya, Anggota DPRK kabupaten Maybrat Sefnat Asmuruf, Mantan Wakil Bupati Kabupaten Maybrat Markus Jitmau, S.Sos, Pemimpin 16 mesbah kabupaten Maybrat, Pimpinan Dedominasi Gereja Kabupaten Sorong Selatan dan Kabupaten Maybrat, dan Anggota Mesbah wilayah Maybrat dan kabupaten Sorong Selatan
Sekda Sorsel, Dance Nauw, Sp, M.Si, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa patut kita naikan ungkapan syukur kepada Tuhan karena atas ijinNya sehingga kita boleh melakukan ibadah pembukaan seminar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Visiun Athena Yunani yang ke-38 tahun di kampung kamisabe
“Saya secara pribadi dan atas nama pemerintah berterima kasih karena saya boleh di undang untuk menghadiri acara yang sungguh luar biasa dan membawa berkat bagi saya dan juga pemerintah kabupaten Sorong Selatan dan bagi kita semua hari ini
Kita orang maybrat ini salah satu suku bangsa yang mendapat saluran berkat elohim yang sangat luar biasa dengan penggenapan nubuatan oleh Rasul orang maybrat pada tanggal 21 Oktober 1951 di kayahai, dan Tuhan kasih pernyataan yang sama juga kepada Bapak Fred Kambu/Athabu melalui Visiun Athena Yunani. Tuhan tidak kasih pernyataan ilahin ini kepada semua orang/suku bangsa di tanah ini, tentunya ini hal sangat luar biasa”,ujarnya Dance
Tanah Papua kata dia sudah di deklarasikan bahwa doa sulung Otto dan Gesler tanggal 5 Februari 1855 di pulau Mansinam Manokwari yaitu dengan nama Allah Bapak, Anak dan Roh Kudus kami menginjak Tanah ini, tanggal 25 Oktober 1925 di aitumieri teluk Wondama Domine Izaak Samuel Kijne yaitu di atas batu ini, saya meletakan peradaban orang Papua, sekalipun orang memiliki kepandaian tinggi, akal Budi dan marifat tetapi tidak dapat memimpin bangsa ini, bangsa ini akan bangkit dan memimpin dirinya sendiri.
“Tentunya ini pernyataan yang secara global untuk orang Papua secara menyeluruh namun Tuhan kasih visi khusus untuk kita suku A3 melalui Hamba RasulNya Ruben Rumbiak di kayahai.
<span;>”Kita amati tentunya ini rencana Tuhan yang baik sungguh luar biasa bagi kita suku maybrat (A3) sehingga Ia menurunkan mukjizat itu,”tandas Dance. (fer/es)