Seekor Binatang Ikan Hiu Menyelamatkan Seekor Binatang Anjing Yang Tenggelam di Laut Bebas
Oleh Gembala Dr. A.G. Socratez Yoman
Pada Sabtu, 1 Juli 2023, seorang sahabat kirim vidio seeokor binatang hiu menolong dan menyelamatkan seekor anjing yang tenggelam di lautan bebas.
Peristiwa yang hampir sama, beberapa tahun lalu, saya pernah menonton perilaku binatang dan hewan yang menakjubkan dan dari banyak itu, saya tulis hanya tiga peristiwa dari lima hewan atau binatang dalam tulisan ini.
Kisah menakjubkan ikan hiu, anjing, kucing, harimau, kuda, seekor burung dan anak-anaknya.
(1) Seekor anjing kecil dengan seekor kucing
Seekor anjing melihat seekor kucing jatuh ke dalam satu lubang yang dalam. Anjing kecil ini berusaha patahkan dahan kayu dan lemparkan ke dalam lubang itu, tapi dahan kayu itu tidak cukup panjang untuk seekor kucing mencapai ke bibir tanah.
Anjil kecil ini mencari jalan lain, dan ia mendapat sebuah tali yang cukup panjang. Ia buang tali ke dalam lubang itu dan ujung tali itu dipegang anjing dan kucing memang ujung tali yang sudah diturunkan itu.
Anjing menarik tadi itu dan kucing itu ikut tertarik dengan tali yang cukup panjang dan kuat itu. Kucing berhasil selamat sampai dibibir lubang itu. Anjing dan kucing saling bertatap muka dan mereka berdua pergi dengan selamat dan damai.
(2) Seekor harimau dengan anak seekor kuda
Seekor harimau liar menemukan anak seekor kuda yang tersesat dan hilang dari kawanan induknya. Seekor harimau membawa anak seekor kuda kecil itu kepada induknya dengan keadaan selamat. Harimau tidak mengganggu induknya seekor kuda kecil yang diselamatkan itu, walau kuda adalah musuh dan daging yang enak bagi harimau.
Apa yang ada dalam insting dari seekor harimau liar ini sehingga setelah menyematkan dan mengantarkan anak seekor yang tersesat itu dan dia pergi menghilang begitu saja?
3. Burung dan telur/anak-anaknya
Di sebuah hutan terjadi kebakaran yang hebat. Semua rumput, kayu dan pohon-pohon terbakar dari si jago merah yang membara dan dengan kejam membakar hutan itu.
Dalam hutan itu ada seekor burung sudah bertelur. Pada saat hutang yang terbakar hebat dengan nyala api yang kejam ini, induk burung ada kesempatan atau peluang untuk terbang dan menyelamatkan diri dengan membiarkan atau mengabaikan beberapa telur yang ada.
Rasa sayang induk burung ini lebih tulus buat telur atau bayi-bayinya yang ada. Rasa kasih sayang yang dalam itu, induk burung itu bertahan dan ikut terbakar.
Setelah nyala api yang kejam dan jahat itu, orang menemukan seekor burung itu mati terbakar disamping telur-telurnya yang tidak terbakar dengan kejamnya nyala api itu. Telur-telur terlihat aman dan keadaan seperti semula karena induknya rela berkorban menghadapi gananya nyala api yang brutal itu.
4. Penduduk Orang Asli Papua (POAP) dengan Penguasa Pemerintah Indonesia sejak 19 Desember 1961 sampai 2023
Ada beberapa catatan penting dari kehidupan binatang atau hewan yang saling membantu ini untuk kita semua
Penguasa Indonesia memperlakukan POAP sebagai berikut:
(1) Ada stigma dan label dari pemerintah/negara bahwa Penduduk orang asli Papua separatis, Makar, OPM, KKB, Monyet, Teroris dan tikus-tikus, nyamuk.
(2) Orang Asli Papua (POAP) diduduki, diperbudak, dibodohkan, dimiskinkan, dilumpuhkan, disingkirkan, dilemahkan, dihancurkan, dimutilasi, diusir dari TANAH leluhur, ditembak mati dan dengan berbagai bentuk kejahatan, ketidakadilan dan rasisme oleh penguasa Indonesia.
(3) Di Tanah Papua Barat ada militerisme, kolonialisme, rasisme, kapitalisme, imperialisme, pelanggaran HAM berat, dominasi orang asing atau migran/pendatang, marginalisasi Penduduk Asli bangsa Papua, ketidakadilan, ketidakbenaran dan ketidakjujuran yang terjadi terhadap Penduduk Orang Asli Papua (POAP).
(4) Smelter dibangun di Kabupaten Gresik di Jawa Timur, bagian dari
Aperampokan dan pencurian sumber daya alam POAP oleh penguasa Indonesia.
Pertanyaan kunci dan penting ialah apakah penguasa Indonesia sama derajat dengan binatang-binatang atau hewan-hewan yang digambarkan dalam kisah-kisah para kawanan binatang dan hewan ini?
Akhir dari kisah-kisah menakjubkan dan menginspirasi dari kawanan hewan dan binatang ini, saya mengutip kutipan pernyataan seorang pendeta mantan tahanan dari kekejaman penguasa Apartehid di Afrika Selatan yang diabadikan oleh Alm. Arbishop Desmond Tutu dalam bukunya: “Desmond Tutu The Rainbow People of God: The Making of a Peaceful Revolution” sebagai berikut:
“By the way, these are God’s children and the are behaving like animals. They need us to help then recover the humanity they have lost” ( 1994:124).
Terjemahan bebas seperti ini:
“Omong-omong, ini adalah anak-anak Tuhan dan mereka berperilaku seperti binatang. Mereka membutuhkan kita untuk membantu memulihkan kemanusiaan mereka yang telah hilang” (1994:124).
Apakah para penguasa Indonesia telah kehilangan sebagian kemanusiaan mereka dan sebagaian seperti hewan dan binatang sehingga memperlakuan POAP tidak adil, kejam dan tidak manusiawi selama ini?
Para kawanan hewan dan binatang memberikan pelajaran berharga dan mengagumkan kepada para penguasa Indonesia berperilaku seperti hewan dan binatang yang menduduki, menjajah, menindas dan memusnahkan Penduduk Orang Asli Papua (POAP) secara sistematis, terstruktur, meluas, masif dan kolektif 62 tahun sejak 19 Desember 1961 sampai sekarang.
Doa dan harapan saya, para pembaca mendapat berkat melalui tulisan ini. Selamat membaca. Tuhan Yesus memberkati.
Ita Wakhu Purom, Sabtu, 1 Juli 2023
Penulis: Presiden Persekutuan Gereja-gereja Baptis West Papua, Pendiri, Pengurus dan Anggota Dewan Gereja Papua (WPCC), Anggota Konferensi Gereja-gereja Pasifik (PCC) dan Anggota Baptist World Alliance (BWA).
Nomor kontak penulis: 08124888458//
08128888712 HP/WA