Sekolah Penggerak Akan berlakukan di 63 SD dan 13 SMP di Kabupaten Maybrat

Maybrat, papuaspiritnews.com-
Untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang maju berdaulat, mandiri dan berkepribadian.
Maka pemerihtah melakukan Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) PIM III Pelatihan Kepemimpinan Administrator -PKA 2 LAN RI Makassar dalam program perubahan di setiap daerah termasuk kabupaten Maybrat.
Agustina Sesa peserta pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) angkatan 2 tahun 2022 di LAN RI Makassar <span;>mengatakan program sekolah penggerak adalah untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia yang maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar pancasila
“Jadi, program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul (kepala sekolah dan guru). Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan program transformasi sekolah sebelumnya”,terang Agustina Sesa Kamis (22/9/2022)
Program sekolah penggerak itu, kata dia akan mengakselerasi sekolah negeri dan swasta di kabupaten Maybrat untuk bergerak 1-2 tahap lebih maju. Program tersebut dilakukan secara bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem hingga 63 SD dan 73 SMP di kabupaten Maybrat menjalankan program sekolah penggerak.
“Kegiatan launching atau pembukaan tahapan milestone aksi perubahan yang dilakukan oleh reformer atau peserta pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) angkatan 2 tahun 2022 di LAN RI Makassar”,paparnya.
Lanjut Agustina Sesa, tempat pelaksanaan di organisasi dinas pendidikan dan tujuh sekolah dasar sebagai pilot project dalam aksi perubahan tersebut.
“Tujuan dari program perubahan itu, maka terselenggaranya sosialisasi di tujuh calon sekolah dasar mengenai sekolah penggerak dan kurikulum merdeka dimulai dari 3 Distrik besar yaitu distrik Ayamaru, Aitinyo dan Aifat. Kegiatan tersebut direncanakan berjalan selama 2 bulan yaitu bulan September hingga bulan Oktober 2022”,ungkap Agustina Sesa.
Sementara, Sekda Maybrat Jhoni Way,S.Hut,M.Si saat launching mengatakan proyek perubahan itu sangat penting bahwa hidup ini harus berubah dari waktu ke waktu. Jadi namanya pendidikan dan kesehatan itu sangat penting.
“Guru mendidik manusia sedangkan tenaga kesehatan melakukan perawatan terhadap manusia. Sehingga orang sekolah pintar mengatur hidup sehat dan sehat baru belajar untuk pintar”,ungkapnya.
Sekda berharap peserta yang mengikuti Diklatpim tingkat III untuk mengembangkan kompetensi kepemimpinan taktikal pada pejabat struktural eselon III yang akan berperan dalam melaksanakan tugas dan fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing. (ES)