Semua Orang Pasti Menerima Hadiah Dan Berkat Dari Tuhan Allah Sesuai Dengan Perbuatan Kita Masing-Masing
Renungan pagi, 19 Juli 2023
Oleh Gembala Dr. Ambirek G. Socratez Yoman
1. Uang Persembahan
Pada suatu hari, istri saya memanggil saya. Saya pergi melihat istri. Saya melihat istri saya sedang hitung uang persembahan dari anggota Jemaat.
Peristiwa ini pertama kali dalam hidup saya. Saya melihat istri saya menghitung uang persembahan warga jemaat. Karena istri saya bendahara dalam gereja.
Apa maksud dan tujuan istri memanggil saya? Saya belum dapat jawaban. Saya dipersilahkan duduk. “Bapak silahkan duduk di kursi itu”.
Saya mengikutinya. Istri saya tidak berbicara satu katapun. Istri saya diam-diam hanya tangannya dengan jari-jarinya yang manis itu bergerak ambil 5 amplop dan isinya tebal-tebal. 3 amplop warga putih dan 2 amplop warna coklat.
Istri saya membuka amplop itu satu persatu sampai semua isi dalam 5 amplop itu dikeluarkan.
Dari 5 amplop itu, 4 amplop isi tumpukan uang 1.000 dan 2.000, dan terlihat beberapa lembar 5000, 10.000, 20.000. Itu ini semuanya kusut-kusut, kotor-kotor dan terlihat bekas lipat-lipat.
Istri saya dengan diam-diam menghitung uang itu tanpa komentar apapun.
Sebanyak 4 amplop tumpukan 1.000, 2.000, 5.000, 10.000 dan 20.000 kusut-kusut itu total 700.000
Dan dalam 1 amplop itu berisi lembaran 50.000 dan 100.000 jumlahnya 5.300.000 (lima juta tiga ratus ribu).
Saya mengerti tujuan istri memanggil saya, supaya saya melihat, supaya bertanggungjawab mendidik dan mengajar anggota Jemaat bagaimana hidup yang layak dihadapan Tuhan dengan memberikan waktu, tenaga, ilmu, talenta dan harta benda, termasuk uang untuk mendukung pekerjaan Tuhan dan kemuliaan nama Tuhan Yesus Kristus.
2. Uang parkiran
Pada suatu saat, saya diundang oleh seorang pejabat untuk kami berdua sarapan pagi. Setelah sarapan kami pulang.
Waktu saya masuk mobil dan dari dalam mobil saya melihat pejabat ini pergi masuk dalam mobilnya.
Di situ ada orang yang melayani sebagai pengatur masuk keluar mobil dan motor (yang biasa disebut tukang parkir).
Pejabat ini ambil uang dari sakunya 20.000 untuk bayar tukang parkir, tapi, pejabat ini dengan cepat masukan di sakunya dan cepat-cepat melangkah ke mobilnya sambil pesan kepada tukang parkir, “adik, sabar”.
Saya lihat pejabat ini ambil uang 100.000 yang ada di dalam mobilnya dan kasih kepada tukang parkir.
Orang yang paling menikmati sukacita adalah saya. Karena ini penghormatan terhormat dan mulia.
Dalam hidup saya melihat ada orang yang memberikan penghormatan kepada tukang parkir dengan yang sangat layak, yaitu uang 100.000.
Mengapa?
Karena, selama ini, tukang parkir identik dengan 1.000 atau 2.000 atau 5.000 yang kusut-kusut.
Siapa yang menanam bibit-bibit yang baik, pasti bibit itu tumbuh dengan baik dan berbuah baik dan banyak. Penanam dan pemilik tanaman itu berhak 100% menikmati hasilnya.
Siapa yang menanam kebaikan, kasih, kejujuran, kebenaran dan keadilan, menghormati martabat manusia, hak hidup dan hak politik, hak pendidikan, hak kesehatan, hak ekonomi, hak kebebasan dan kemerdekaan, dia-lah atau mereka-lah berhak menerima dan menikmatinya penghormatan sekarang ini, anak dan cucu dan untuk selama-lamanya.
Hidup ini adalah kesempatan. Ada tenaga ini kesempatan. Ada posisi ini kesempatan. Ada ilmu ini kesempatan. Kita sehat ini kesempatan.
Lakukakan kebaikan, kebenaran dengan langkah kecil saja. Anda pasti kagum karena hasilnya menakjubkan. Karena Tuhan ada didalam karya-karya dan pelayanan Anda yang benar, adil, jujur yang dilandasi dengan kasih yang tulus dan murni.
Rasul Paulus menasihati kita semua.
“Karena kita semua harus berdiri di hadapan Kristus untuk diadili. Kita masing-masing akan menerima apa pun yang pantas kita terima untuk kebaikan atau kejahatan yang telah kita lakukan dalam tubuh duniawi ini”.(2 Korintus 5:10)
Jika Anda pernah menonton acara penghargaan di televisi, _maka Anda tahu bahwa terkadang orang mendapatkan banyak kemenangan. Kami melihat foto-foto mereka di konferensi pers sesudahnya, memegang piala mereka.
Kita mungkin membayangkan Surga seperti itu, karena Alkitab berbicara tentang upacara penghargaan surgawi. Rasul Paulus menulis, “Karena kita semua harus berdiri di hadapan Kristus untuk diadili. Kita masing-masing akan menerima apa pun yang pantas kita terima untuk kebaikan atau kejahatan yang telah kita lakukan dalam tubuh duniawi ini”.(2 Korintus 5:10).
Kita mungkin membayangkan orang-orang seperti Corrie ten Boom, Jim Elliot, dan Billy Graham atau pengkhotbah besar lainnya, atau mungkin pendeta kita sendiri, berulang kali pergi ke mimbar pada upacara penghargaan surgawi ini untuk menerima penghargaan mereka. Dan saya yakin bahwa Tuhan akan memberkati dan membalas mereka karena mereka setia menggunakan karunia mereka.
Tapi kita juga mungkin akan mengalami beberapa kejutan di hari terakhir itu. Misalnya, kita mungkin mendengar nama-nama itu dipanggil berkali-kali. Mereka mungkin dengan setia melakukan apa yang Allah panggil untuk mereka lakukan. Kami tidak mengenal siapa pun dengan nama itu, tetapi mereka mewakili banyak orang di luar sana.
Sementara salah satu pengkhotbah besar keluar berkhotbah, mereka sedang berdoa. Sementara pengkhotbah atau pendeta Anda di gereja Anda melakukan apa yang Tuhan panggil untuk dia lakukan, mereka sedang berdoa dan memenuhi panggilan yang Tuhan berikan kepada mereka.
Jika Anda seorang ibu, Tuhan mungkin tidak memanggil Anda untuk berkhotbah, tetapi Dia telah memanggil Anda untuk menjadi ibu bagi anak-anak Anda. Dia memanggilmu untuk mengajar mereka di jalan Tuhan dan untuk mengasihi mereka. Dan mungkin Anda telah berkorban untuk melakukan itu.
Atau mungkin Tuhan telah memanggil Anda untuk bekerja di tempat yang relatif tidak jelas. Tidak ada yang tahu namamu. Tidak ada yang tahu apa yang Anda lakukan. Tapi Tuhan tahu! Dan di hari terakhir itu Dia akan membalas Anda sesuai dengan perbuataanmu.
Tuhan Yesus memberkati.
Ita Wakhu Purom, Rabu, 19 Juli 2023
08124888458///08128888712
Editor: Redaksi