SMP dan SD diwilayah Aifat Timur Dibuka, Orang Tua Harus Kembali ke Kampung
SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Kepala SMP Negeri 1 Aifat Timur, Viktor Wakom, S.Pd mengutarakan warga Aifat Timur bersama guru-guru sudah melakukan pembersihan dalam dan luar sekolah persiapan untuk membuka sekolah untuk proses belajar mengajar.
Persiapan itu, pihaknya membuat laporan dan direspon baik oleh dinas pendidikan kabupaten maybrat sehingga pekan lalu dinas pendidikan turung langsung ke ayata untuk melihat kondisi riil disana sekaligus pertemuan bersama guru-guru dan warga masyarakat
“Kami berharap dinas pendidikan setelah melakukan peninjauan dan melihat kondisi sekolah yang rusak seperti alat peraga, jendela, pintu dan lainnya bisa perbaiki agar proses belajar mengajar bisa dibuka kembali. Karena, kondisi memang sangat memprihatingkan butuh perhatian serius dan cepat dari pemerintah. Termasuk warga masyarakat yang masih di tempat tempat pengungsian agar segera pulang.
Itu sesuai surat edaran pj bupati maybrat bahwa aktifitas masyarakat, pendidikan, kesehatan dan pemerintahan aifat timur, aifat timur jauh, aifat timur selatan dipusatkan sementara di ayata distrik aifat timur tengah”,ujar Viktor Wakom kepada papuaspiritnews.com Sabtu, (16/9/2023).
Menurutnya, aktfitas belajar mengajar untuk siswa-siswi SMP Negeri 1 Aifat Timur yang berjumlah 54 itu sementara dilaksanakan di SD Inpres 13 Kumurkek pada sore hari. Untuk itu, dirinya berharap Pemkab Maybrat segera memperbaiki bagian gedung sekolah di Ayata yang rusak agar aktifitas belajar mengajar kembali dibuka.
“Kamu butuh perhatian serius karena daerah ini sudah 2 tahun aktifitas pendidikan tidak berjalan artinya Hak Asasi Manusia (HAM) bagi anak-anak untuk memperoleh pendidikan yang layak tidak jalan.
“Jadi, aktifitas belajar mengajar baik SMP dan SD diwilayah Aifat Timur raya dibuka itu ditentukan warga masyarakat atau orang tua yang masih di tempat pengungsian seperti Kumurkek, Ayawasi, Sorong,Teminabuan dan lainnya harus kembali ke kampung. Tidak mungkin, guru bersama anak-anak tanpa orang tua, jadi harus ada orang tua di kampung agar sekolah dibuka dan proses belajar mengajar bisa jalan”,pintanya.
Data yang dihimpun media ini guru-guru di SMP Negeri 1 Aifat Timur sebanyak 21 orang, PNS 16 orang, PPPK 2 orang dan guru kontrak 3 orang sedangkan siswa siswi sebanyak 54 orang. (Engel Semunya)