Surat Terbuka Kepada Pencaker OAP
Kepada Yth. Para Pencaker Provinsi Papua Barat Daya
Di
Tempat.
Salam Damai Kristus menyertai hidup kita dari hari lepas hari.
Izinkan saya Pasor Izak Bame, Pr yang Pemerhati slSosial menyampaikan pendapat terkait dengan situasi yang Pencaker Asli Papua alami sat ini diatas tanah leluhur kita.
Pendapat saya sebagai berikut: 1.kepada adik-adikku ” PENCAKER” Orang Asli Papua” perlu sadar bahwa cari kerja di Kantor Penerintah itu baik tapi bukan satu-satunya pekerjaan, sehingga ketika tidak lulus atau lulus tapi jumlah tidak sesuai prosentase lalu “PENCAKER OAP” marah.
Saya berpendapat tidak perlu sebenarnya,sekarang PENCAKER OAP,mau marah sama siapa ? PENCAKER OAP Papua perlu sadar bahwa kita semua dalam “AKWARIUM INDONESIA” Bangsa terjajah tidak akan pernah mendapat segala HAK melebihi Bangsa Penjajah. 2 .PENCAKER OAP perlu sadar bahwa susah mencari lapangan kerja yang layak seperti kantor-kantor Pemerintah itu sudah banyak dirasakan oleh para saudara kira PENCAKER NUSANTARA, maka ketika peluang itu terbuka PASTI MEREKA YANG DIBERI KESEMPATAN lebih dulu karena NKRI adalah milik mereka bukan milik OAP.
3.PENCAKER OAP, perlu tahu dan sadar bahwa Pemekaran di Papua adalah BISNIS PENGUASAN DAN PEMUSNAHAN BAGI OAP, dengan cara menguasai lapangan kerja oleh para PENCAKER NUSANTARA, sehingga OAP dimiskinkan dan kemudian tersingkir dengan sendirinya diatas tanah leluhur kita. 4.Bagi PENCAKER OAP berhenti “MARAH dan DEMO” karena tidak ada manfaat yang PENCAKER OAP dapat lalu apa yang perlu dibuat ?. Yang perlu dibuat oleh PENCAKER OAP adalah ubah cara pikir kita tentang pekerjaan sehingga kita OAP tidak demo dan marah setiap sat ketika setelah ikut test CPNS dikantor Pemerintah Propinsi-Kabupaten-Kota, mari merubah cara melihat nilai pekerjaan sehingga Pencaker OAP,ketika tidak lulus test ya dianggap hal biasa, kerja apa saja bisa karena setiap pekerjaan pasti mempunyai manfaat untuk yang bekerja dengan sepenuh HATI.
5.Argumen-argumen yang selama ini kita pakai untuk tuntut” HAK” diatas tanah leluhur kita sudah tidak laku, siapa yang buat tidak laku ? Jawabannya silahkan tanya pada rumput yang bergoyang maka PENCAKER OAP akan menemukan jawaban. Perlu OAP ingat bahwa Propinsi, Kabupaten, kota yang ada di Papua bukan milik OAP tapi itu milik Presiden, Wakil, Presiden, para Menteri, Panglima TNI, KAPOLRI, Jaksa Agung dan para KONGROMERAT, PENCAKER OAP jangan pernah berharap bahwa hadirnya daerah Otonomi Baru membawa perubahan pada OAP tapi itu lahan kerja para Imigran NUSANTARA walaupun mereka juga tidak semua tapi yang pasti merekalah yang mendapat lebih banyak,contoh kecil ketika pemekaran Tambrau,Maybrat,Sorong Selatan,Raja Ampat,dan Kota Sorong yang menguasai Transportasi Darat, Laut, Bandara, warung dan kios bukan OAP artinya ketika pemekaran Daerah Otonomi Baru di Papua pasti bukan membawa manfaat bagi OAP, karena itu jangan DEMAM minta PEMEKARAN.
6.Tidak ada cara lain untuk bisa mengalahkan PRAKREK ini, kecuali kita OAP bersatu dan mau bekerja apa saja, hilangkan cara-cara kita yang tidak membawa manfaat untuk hidup kita.
Demikian pendapat saya, atas perhatian disampaikan terima kasih.
Salam,
Pastor Izaak Bame, Pr