Terima kasih Uskup Agung Jakarta yang turut prihatin tentang masalah HAM di Papua

SORONG, PAPUASPIRITNEWS.com-Pastor Izak Bame, Pr Keuskupan Manokwari-Sorong menyampaikan rasa hormat dan kagum kepada Uskup Agung Jakarta, karena bisa ikut bersuara bersama Manusia Papua yang tiap hari ditindas oleh Penguasa Indonesia atas nama” NKRI Harga Mati.
“Selama ini kami bersuara Gereja Katolik diluar Papua membisu, bisa jadi karena soalnya tidak VIRAL seperti kejadian tahun ini, sekarang ini baru pimpinan Gereja di Pusat Negara terbuka mata bahwa Penguasa Negara Indonesia ini jahat,”ujar Pastor Izak Bame Sabtu, (23/3).
Menurutnya, selama ini Gereja Katolik Papua dan juga Gereja-gereja Kristen Papua serta sejumlah lembaga pembela Hak Asasi Manusia di Papua bersuara dianggap pembohong tetapi sekarang kalian semua membuka mata menyaksikan kejahatan penguasa negara Indonesia.
Apa yang dibanggakan dengan semboyang 100%Â Katolik,100% Indonesia, akhirnya sadar bahwa perilaku seperti ini telah mencoreng nama baik bangsa Indonesia .
“Saya yakin Tuhan Yesus sudah muak terhadap perilaku penguasa saat ini sehingga pada masa PRAPASKAH bagi Umat Katolik dan Puasa bagi Umat Muslim diviralkan kejadian yang merendahkan Martabat Manusia ini dan Tuhan Yesus mendorong Uskup Agung Jakarta supaya bersuara jangan diam dan sibuk dengan persiapan Hari Raya Paskah”,akuinya.
Suara kenabian Uskup Agung Jakarta memberikan informasi kepada seluruh pimpinan Gereja Katolik Indonesia untuk berdiri, bersatu bersuara bersama terhadap Kejahatan Negara terhadap Umatnya yang disiksa, aniaya dan dibunuh.
Kejahatan Penguasa Negara bagi rakyat dan bangsa Papua sudah berlangsung lama sejak 1965 sampai sekarang, namun tidak ada yang bisa bersuara termasuk saudara-saudara Muslim yang sebagai rakyat mayoritas di negara ini. Selain itu, bagi saudara-saudariku Papua yang selama ini bangga bahwa Indonesia ini negara yang membawa berkat, sekarang kalian bisa buka mata dan menonton video penyiksan TNI terhadap berapa orang Asli Papua dari sekian banyak peristiwa kekerasan di tanah Papua, apa kata Hatimu, pasti kalian katakan itu karena salah jadi disiksa, ternyata tidak punya rasa solidaritas terhadap sesama manusia Papua.
“Melalui kesempatan ini saya minta kepada seluruh rakyat Papua, faksi-faksi perjuangan Kemerdekaan Papua Barat agar satukan kekuatan tunjukan kepada penguasa bangsa ini dengan cara-cara yang bermartabat”,tandasnya. [*]