TNI Dituding Mata-matai Warga? Faktanya Justru menjadi sahabat dan pelindung rakyat

MAYBRAT, PAPUASPIRITNEWS.COM-TNI AL Dispen Kormar (Brigif 4 Marinir/BS). Isu yang menyebutkan bahwa warga Maybrat hidup tidak nyaman karena dimata-matai aparat TNI, kini terbantahkan dengan fakta di lapangan.
Satgas Pamtas RI-PNG Mobile Gobang IV Yonif 10 Marinir/SBY justru menunjukkan kiprah nyata sebagai pelindung dan pengayom rakyat di tanah Papua mulai dari membantu masyarakat memperbaiki jalan rusak, memberikan layanan kesehatan gratis dari rumah ke rumah, hingga menjadi guru bantu di pelosok sekolah.
Dansatgas Pamtas RI – PNG Mobile Gobang lV Yonif 10 Marinir/SBY Letkol Marinir Aris Moko menegaskan bahwa seluruh prajurit TNI yang bertugas telah dibekali dengan pendekatan humanis dan etika profesional saat berinteraksi dengan warga.
“Kami datang bukan sebagai pengawas, tapi sebagai sahabat. TNI tidak berdiri di atas rakyat, tapi berdiri bersama rakyat,” ujarnya.
Sejumlah tokoh masyarakat dan kepala kampung pun membantah kabar yang menyebut adanya pemantauan berlebihan terhadap warga.
“Kami justru merasa lebih tenang dengan kehadiran mereka (TNI). Mereka membantu anak-anak sekolah, membantu warga berobat, bahkan ikut kerja bakti bersama kami, Kalau bukan mereka (TNI), siapa lagi yang mau bantu kami? Mereka hadir bukan untuk memata-matai, tapi membantu kami yang hidup jauh dari fasilitas,”terang Bapak Yulianus Sorry, salah satu tokoh adat setempat
Satgas Pamtas juga membuka ruang dialog dengan tokoh adat, tokoh agama, dan tokoh pemuda agar tidak terjadi miskomunikasi. Terbukti, banyak warga kini merasa lebih tenang, aman, dan terbantu sejak kehadiran Satgas TNI di wilayah mereka.
Dengan ini, pihak Satgas Pamtas menghimbau semua pihak untuk tidak menyebarkan informasi yang menyesatkan atau bernuansa provokatif, karena hal tersebut justru merugikan ketentraman dan kepercayaan masyarakat terhadap aparat negara. [*]