Wuon Pertama Kali Keluar Dari Maybrat Ikut Karnaval Sambut Hut ke- 22 Otsus Papua 2023

PAPUASPIRITNEWS.com-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Papua Barat Daya memperingati hari ulang tahun (Hut) ke-22 Otonomis Khusus (Otsus) Papua pada 21 November 2023.
Berbagai kegiatan pun digelar termasuk expo Otsus, Karnaval Street, Pameran, Pelatihan Jurnalistik dan Konten Kreator, perlombaan olahraga dan hiburan, Bakti Sosial Kesehatan, dan lain-lain.
Kegiatan HUT yang diselenggarakan dari tanggal 16 November sampai dengan 9 Desember 2023 untuk menonjolkan Provinsi Papua Barat Daya, Tourism, dan berbagai spot menarik di Papua Barat Daya.
Kebijakan Gubernur Papua Baray Daya, Muhamad Musa’ad menyambut Hut Otsus ke 22 pada 21 November 2023, pemerintah kabupaten dan kota untuk ikut memperingati hari bersejarah bagi masyarakat di tanah Papua.
Stevanus Kocu Penanggung jawab tim Wuon dari Maybrat saat ditemui mengutarakan keikutsertan kelompok tari Wuon. Dansa (srar) dan Srawa dari Tehit dalam acara Karnaval budaya menyambut 22 tahun Otsus Papua.
“Kami tadi turungkan kelompok Wuon dari Maybrat menunjukan bahwa pendidikan inisiasi wuon bagi laki-laki yang masih eksis di maybrat. Inilah kearifan lokal daerah maybrat yang ditampilkan di Karnaval tersebut”,ujar Stevanus Kocu kepada media ini Rabu, (22/11)
Wuon sebagai kearifan lokal yang sudah ada sejak turung temurung baik di Maybrat, Arfak, Tehit, Moi dan Miyah sebelum ada Agama dan Pemerintah masuk di wilayah ini.
“Ini pertama kali kami bawa kelompok adat Wuon tampilkan di luar maybrat seperti karnaval budaya yang dilakukan pemprov Papu Barat Daya menyongsong Hut ke 22 Otsus pada 21 November 2023”,terangnya.
Pendidikan adat wuon, menurutnya itu proses pendidikan yang langka dan memakan waktu 30-an tahun lamanya. Sehingga kebijakan Bupati Maybrat, Bernard Sagrim di tahun 2021, mulai kembangkan kearifan lokal maybrat lewat pendidikan adat wuon di tiga wilayah besar di maybrat yaitu Aifa, Aitinyo dan Ayamaru.
“Inisiasi adat wuon memang sudah lama sekitar 30 tahun lebih. Tetapi atas kebijakan pak BS akhirnya inisiasi adat wuon atau rumah adat pendidikan bagi laki-laki dewasa ke laki-laki muda yang berlangsung di tiga wilayah itu selama 5-6 bulan dan 1 tahun dengan tujuan untuk menyiapkan generasi muda yang mandiri, berkarakter baik, memiliki jati diri mempertahankan budaya dan nilai sakral yang ada dalam tradisi itu”,jelasnya.
Selain itu, dirinya berharap dana Otsus Papua setiap tahun selain diperuntukan di pendildikan formal tetapi juga pendidikan non formal seperti inisiasi adat (wuon) dan adat perempuan diwilayah ini.
Hal itu kalau tidak dilakukan kata Stevanus Kocu yang juga Kadis Perikanan dan Peternakan Kabupaten Maybrat ini bahwa budaya lokal berupa hasil seni, tradisi, pola pikir, atau hukum adat dengan sendirinya akan punah.
“Sehingga mempertahankan budaya lokal yang ada sebaiknya pemda maybrat setiap tahun menganggarkan Rp 200-300 juta untuk pendidikan inisiasi adat. Sehingga menghasilkan 50 atau 100 orang anak di setpa tahunnya bagi laki-laki yang mengikuti pendidikan adat maupun pendidikan adat bagi kaum perempuan (venia mroh).
Mereka (Wuon) yang tampil pada karnaval kali ini bisa memberi harapan agar ada perhatian dari pemerintah terkait pendidikan adat bagi laki-laki maupun perempuan
Sesuai pantauan media ini, kelompok wuon tampil pada penyemputan Mendagri, Tito Karnavian bersama rombongan di Bandara Deo Sorong selanjutnya mengikuti karnaval budaya memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-22 Otonomi Khusus (Otsus) dan juga untuk mewujudkan kerukunan antar suku dan agama di wilayah Papua Barat Daya. [Engel Semunya]